*****
waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, Rena dan Bian masih terus berpikir apa yang harus mereka lakukan.sementara itu juga Rena menceritakan kejadian yang mereka alami belakangan ini, terutama tentang kejadian Lani tadi pagi kepada Bian.
Rena tanpa hentinya memegangi kepalanya yang pusing sambil terus berdiri di hadapan Bian. begitu pun Bian yang terdiam di sofa sembari menundukkan kepalanya.
"kita harus balik lagi ke rumah itu" pinta Rena.
"kita tau kalau rumah itu nggak aman" ucap Bian.
"seharusnya ada sesuatu yang bisa kita liat di sana, kalo emang itu rumah bekas Bara"
"dimana tepatnya?"
"rubanah" sahut Rena cepat, ia sadar kalau rumah tersebut meninggalkan banyak barang barang dari pemilik sebelumnya.
"ada sesuatu yang belum kamu ceritain ke aku?" Bian merasa bingung Rena begitu percaya diri.
"banyak barang barang bekas pemilik sebelumnya di sana, ada sesuatu yang nggak aku ngerti"
"apa?"
"banyak banget, hal hal aneh terjadi setelah..."
"setelah apa?"
Rena berusaha setenang mungkin menjelaskan ini ke Bian agar ia mengerti.
"ada satu barang yang narik perhatian aku, dan setelah aku pikir pikir hal itu terjadi setelah aku buka benda itu" jelas Rena.
"benda apa?"
"bu..."
"buku" sambung cepat Dias yang ternyata sedang menguping percakapan mereka sedari tadi.
"Dias, balik ke kamar" bentak Rena.
"mah aku tau sesuatu yang mungkin bisa bantu" ungkap Dias.
"kamu tau sesuatu apa?" tanya Bian.
"buku yang lagi kalian bicarain" ucap Dias.
"iya iya, buku itu ada di rumah yang di sana dan kita harus ambil buku itu mas" ujar Rena.
"buku itu ada di sini mah" bantah Dias lagi.
Rena dan Bian membuka mata mereka lebar lebar saat Dias bicara seperti itu.
"kamu tau dari mana?" tanya Rena.
"aku liat buku itu ada di tas kak Lani waktu kita buru buru pindah"
Rena dan Bian sudah bisa menebak kenapa kejadian ini bisa terjadi pada Lani, semuanya mulai masuk akal saat ini.
"dimana lani?" tanya Bian dan berdiri dari duduknya.
"dia di kamar"
Bian tanpa ragu berjalan cepat menuju kamar Lani dan ingin mengambil buku yang sedang mereka bicarakan sejak tadi.
Rena dan Dias juga mengikuti Bian di belakangnya.
beberapa langkah lagi Bian sampai di depan pintu kamar Lani tiba-tiba lampu seluruh rumah berkedip secara bersamaan.
mereka yang ada di sana mematung memperhatikan apa yang terjadi, dan dalam hitungan detik lampu satu rumah pun mati dan menimbulkan sebuah guncangan kecil.
Bian segera merunduk dan menyeimbangkan tubuhnya, sementara Rena segera memeluk Dias agar ia tidak terjadi apa apa pada Dias.
rumah itu terasa sangat dingin dengan gelap yang menyelimuti mereka selama beberapa detik.
"arrrghhhhhh!!!"
suara teriakan Lani terdengar jelas dari dalam kamarnya, membuat Bian dengan spontan berdiri dan mendobrak kamar Lani.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAWEN : jilid 2
Terror•SEQUEL KEJAWEN JILID 1• Rena yang ingin cerai dengan suaminya Bian, terpaksa harus pindah ke rumah barunya karena tidak ingin menciptakan pertengkaran lain di rumah suaminya itu. Kedua anaknya yaitu Lani dan Dias, harus terus menerus berpindah temp...