****
2020...
Pagi ini, Rena berjalan menuju klinik yang lumayan jauh dari rumahnya karena mobil miliknya sedang di service oleh suaminya.
Ia juga ke klinik itu hanya untuk membeli obat milik anaknya yang sekarang sedang demam di rumah, lagi pula Rena seorang perawat di salah satu rumah sakit, ia jadi sudah tau pasti apa yang akan dia lakukan ke anaknya.
Rena sampai di klinik ini lalu membeli beberapa obat penurun deman untuk anaknya.
"Udah berapa lama mba Rena anaknya sakit?" Tanya salah seorang penjaga apotek itu. Nama dia sindi.
"Belom lama, tapi dia cuma demam" jawab Rena tersenyum tipis.
"Lagi libur mba?"
"Enggak, saya masuk shif malam"
Orang itu memberikan obat pesanan Rena dan Rena langsung membayarnya.
"Makasih ya, saya pulang dulu" ucap Rena lalu pergi.
"Sama sama mba, salam ya buat anaknya" ucap sindi dengan Ramah.
Rena memang sering datang ke klinik itu untuk membantu jika dokternya sedang tidak bisa hadir ataupun sekedar membeli obat obatan p3k untuk stoknya di rumah.
Brakkk!!
Pintu depan terdorong keras membuat Rena terdiam di sana dan tidak jadi untuk keluar, beberapa orang membopong seseorang masuk ke dalam klinik.
Rena hanya memperhatikan pria itu dan merasa sedikit khawatir. Ia pun segera menghampirinya untuk mengecek.
"Dia kenapa?" Tanya Rena sambil ikut masuk ke dalam ruang perawatan.
"Masih belum tau mba, dokter Rama juga belum datang karna emang belum waktu jadwalnya mba" jawab sindi panik.
"Biar saya bantu"
Rena dengan cekatan masuk untuk membantu pasien itu, setidaknya dia tau apa yang harus dilakukan pertama kali pada seseorang yang terluka.
Ia bisa menebaknya pertama kali saat melihat pria itu masuk di bopong dengan darah yang sangat banyak dari mulutnya.
****
Meskipun Rena mempunyai pekerjaan yang cukup berat, ia tetap saja seorang ibu rumah tangga yang baik. Sekarang ini ia sedang menyiapkan makan malam untuk kedua anaknya dan suaminya yang sebentar lagi akan pulang bertugas.
"Taruh ayamnya di meja makan ya" suruh Rena pada Dias, anak laki lakinya yang kedua.
"Iya mah" sahutnya.
"Lani dimana?"
"Di kamar kayanya mah"
"Panggil kakak kamu itu turun buat makan"
"Oke"
Lani itu anak pertama Rena, ia anak perempuan yang cenderung pendiam. Karena selalu menghabiskam waktunya di kamar.
Dias berlari menuju kamar kakaknya dan melaksanakan perintah ibunya.
"Kak Lani, suruh ke bawah sama mamah, suruh makan malam" ucap Dias di depan pintu kamar kakaknya.
"Duluan, nanti kakak nyusul" jawab Lani.
"Ngapain sih kak?" Dias tipe anak yang sangat ingin tau, maklum karena usianya baru 13 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEJAWEN : jilid 2
Horror•SEQUEL KEJAWEN JILID 1• Rena yang ingin cerai dengan suaminya Bian, terpaksa harus pindah ke rumah barunya karena tidak ingin menciptakan pertengkaran lain di rumah suaminya itu. Kedua anaknya yaitu Lani dan Dias, harus terus menerus berpindah temp...