1. Berpisah

2K 153 8
                                    

****

2022...

Rena bersama kedua anaknya sampai di rumah baru mereka, ia dibantu beberapa pekerja yang Rena sewa untuk membantunya membawa barang barang pindahan miliknya.

"Kalau ada masalah dengan rumahnya bisa telpon nomor saya ya bu" ucap seseorang, ia yang menjual rumah ini pada Rena.

"Terima kasih pak, nanti akan saya hubungi jika ada masalah" jawab Rena.

Beberapa perabotan berat sudah di angkut oleh para pekerja, sisanya hanya barang barang kecil yang di tinggalkan mereka di ruang tengah.

Dan memang sengaja Rena yang memintanya untuk di bereskan sendiri, ia tidak ingin barang barangnya salah di tempatkan.

Ia menghela napasnya kesal saat melihat tumpukan kardus yang sangat banyak.

"Harusnya tadi aku namain dulu sebelum di kemas" ucap Rena melihat barangnya yang acak.

"Mana dulu ya? Aduh hari ini bakal panjang banget"

"Ada yang bisa aku bantu mah?" Dias mengajukan dirinya untuk membantu ibunya.

"Ahh..." Rena sendiri bingung ingin melakukan apa. "Kamu ambil barang barang kamu aja terus beresin kamar kamu ya"

"Barang aku udah semua, kalo gitu aku beres beres kamar aja ya"

"Iya, hati hati ya"

"Cuma ke kamar mah, bukan mau naik wahana ekstrim" sahut Dias gemas.

Rena juga heran kenapa dia bicara seperti itu. Ia lalu kembali mengambil beberapa kotak kardus berisi koleksi buku miliknya dan di letakkan di ruang tamu.

"Mah" panggil Lani yang sedang memperhatikan ibunya di ambang pintu ruang tamu.

"Oh Lani, ada apa? Kamu sudah selesai beres beresnya? Mau bantu mamah?" Jawab Rena sambil terus membereskan barang.

Lani berjalan mendekati ibunya. "Kenapa kita harus pindah ke sini sih?"

"Kenapa?" Rena tetap tidak melirik anaknya.

"Ya kenapa kita harus beda rumah sama papah?"

Rena akhirnya menghentikan pekerjaannya lalu menatap anak gadisnya itu.

"Oke, jadi sebenernya kamu mau ngomong apa?" Tanya Rena serius.

"Cuma itu kok" balas Lani sambil melipat kedua tangannya di atas dada.

"Kamu nggak perlu tau persisnya"

"Mah, aku tuh udah besar, aku pasti ngerti masalah mamah dan papah"

"Di mata mamah kamu itu tetap anak kecil"

"Sampe kapan sih mamah mau liat aku sebagai anak kecil terus?!" Pekik Lani kesal, sudah lama ia memendam rasa kesal ini.

Rena, dia melihat anaknya itu marah, memang cukup sulit juga bagi anak anaknya menerima masalah seperti ini.

Ia menarik napas panjang sebelum mulai melanjutkan bicaranya dengan Lani.

"Apa yang mau kamu tau?" Tanya Rena lagi.

"Kenapa mamah harus pisah sama papah?"

"Setiap rumah tangga itu nggak selamanya mulus, dan mamah rasa hubungan mamah sama papah udah nggak bisa dilanjutin"

"Selama 20 tahun mamah nikah sama papah di akhiri kaya gini?" Lani mulai terlihat kesal kembali.

"Denger Lani, kamu akan ngerti saat sudah berumah tangga nanti"

KEJAWEN : jilid 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang