🍎Bab••4

15.9K 1.7K 88
                                    

HAECHAN memutar pulpen yang sedang dibawanya di tangan. Memainkannya di sela-sela jari lentiknya dengan mudah, setelah bertemu dengan Johnny sang sekertaris pribadi Mark, pekerjaannya hanya duduk diam di dekat meja kerja Johnny. Inilah pekerjaan yang dikatakan oleh Mark, dia menjadi asisten dari Johnny. Namun dia sangat bosan.

"Hyung tidak adakah yang bisa aku lakukan? Kau tahu. Aku sedang bosan sekarang." Haechan menaruh pulpen yang dimainkan di atas bibirnya yang dikerucutkan.

Johnny tertawa melihat tingkah lucu Haechan yang sangat menggemaskan.

"Nantinya juga kau akan menggerutu karena pekerjaan yang datang akan menumpuk. Sekarang hari pertamamu bekerja, jadi kau hanya perlu bersantai." Johnny menepuk pelan pucuk kepala Haechan.

Dari dalam ruangan Mark melirik sekilas ke luar, tepatnya ke arah meja kerja Haechan yang bisa dilihatnya dari kaca pembatas ruangan miliknya, dan Haechan dapat melihat lirikan Mark yang cukup tajam.

Haechan menghindar.

Riing~

Riing~

Telepon yang berbeda di atas meja Haechan berbunyi.

"Angkat saja, itu pasti dari Mark. Sepertinya dia memerlukan sesuatu." ucap Johnny kembali fokus ke depan layar komputernya untuk mengurus beberapa arsip dan jadwal yang akan dilakukan oleh Mark.

"Hallo, ada apa Mark?"

"Tolong belikan aku kue stroberi di toko kue di dekat kantor. Cream nya jangan terlalu banyak, dan jangan lupa stroberinya harus segar, aku tidak suka dengan stroberi yang layu. Satu lagi, buatkan aku kopi. Jangan terlalu pahit atau jangan terlalu manis."

Tuutt__

Sambungan telpon dimatikan.

Haechan menatap horor telpon yang baru saja dia pegang, diletakkan kembali pada tempatnya. Matanya melirik ke arah dalam ruangan Mark untuk memastikan yang barusan menelpon adalah boss nya. Bukan orang lain.

Seperti tidak terjadi apa-apa, Mark kembali fokus pada berkas-berkas yang berada di atas meja. Tanpa ada yang membuatnya terganggu sama sekali.

"Kenapa?" tanya Johnny saat melihat Haechan yang tampak melamun.

"Tidak ada, sepertinya aku harus pergi. Mark memintaku untuk membelikannya kudapan dan kopi. Permisi."

"Ini, jangan lupa bawa kartu perusahaan. Ini khusus untuk pembelanjaan boss. Ambillah, hati-hati."

Haechan sedikit membungkuk kepada Johnny.

"Terimakasih hyung."

Nampan kecil sudah berada di tangan kiri Haechan, satu potong kue stroberi dan satu cup kopi sesuai dengan pesanan Mari sudah siap dibawakannya. Tangannya mengetuk pelan pintu coklat yang menjadi jalan masuk ke dalam ruangan.

Suara Mark yang menyuruh Haechan masuk merupakan tanda dari sang boss.

Mark masih sibuk dengan berkas-berkasnya. Membaca dan mengecek kesalahan yang dibuat di sana.

"Mark, ini pesananmu sudah siap."

Haechan menaruh piring kecil dan satu cup kopi itu di ruang kosong meja kerja Mark. Dan bertepatan dengan itu, Mark menutup berkas-berkas yang sedang dikerjakannya. Diperhatikan penampilan Haechan dari atas sampai bawah sebelum dua tangannya mengambil piring kecil yang berisikan sepotong kue pesanannya.

[08] Wolf Demon and HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang