DUNIA di sekeliling Haechan terasa berputar dan berkunang-kunang. Kepalanya sangat sakit, ditambah lagi dengan lehernya yang terasa kaku dan nyeri. Tubuhnya benar-benar tidak nyaman sama sekali. Dia melihat ke sekelilingnya. Ternyata dirinya sudah berada di kamar miliknya, kamarnya yang berada di rumah Mark.
Haechan menatap jam yang sudah menunjukkan pukul delapan. Tapi dia tidak tahu, sekarang pukul delapan pagi atau malam, dengan tenaga seadanya dia berjalan untuk menyibak tabir yang berada di dalam ruangan untuk melihat kondisi di luar sana.
Dan ternyata sudah sangat terang.
Sinar matahari itu langsung menerpa dirinya, menyilaukan dan terlalu terang bagi dirinya yang baru saja bangun dari tidur.
"Berapa lama aku tertidur? Terakhir kali aku berada di ruangan____akkh!!"
Haechan menyentuh tengkuknya. Rasanya benar-benar perih dan cukup menyakitkan. Haechan pikir di belakang sana dia mendapat luka, tapi saat dia merabanya. Tidak ada apa-apa di sana, kulitnya masih terasa halus. Tidak adanya permukaan kasar atau sebuah benjolan yang dapat dirasakan oleh tangannya.
Dari ekor matanya, Haechan melihat sebuah sticky note berwarna kuning yang menempel di sebelah jam kecil yang berada di dekat meja tempat tidurnya.
_Hari ini tidak perlu pergi ie kantor, istirahat saja. Jangan lupa makan sarapanmu jika sudah bangun, obatmu sudah aku titipkan pada bibi Dasom.
Haechan meletakkan sticky note itu kembali di atas meja, dia mulai ingat kejadian kemarin saat dia berada di ruangan Mark. Dan terakhir kali dia tidak sadarkan diri.
Ditatapnya pergelangan tangannya yang masih sedikit berwarna biru keunguan.
Jika saja bukan karena kontrak yang sudah ditandatanganinya. Dia pasti akan pergi dari rumah ini.
"Perutku lapar, sepertinya untuk saat ini aku tidak perlu untuk mandi. Atau aku bisa saja semakin demam, nanti saja aku minta air hangat pada bibi Dasom."
Haechan mengambil mantel panjang berwarna navy yang tergantung di sana. Walau badannya terasa hangat, tetap saja dia merasa dingin yang teramat sangat, terutama di bagian telapak kaki dan tangannya.
•
•
•
Merasa bosan di dalam kamar. Haechan memutuskan untuk berjalan-jalan di area taman belakang rumah Mark, dia sudah sarapan, minum obat, serta membersihkan sedikit tubuhnya menggunakan air hangat. Didudukkannya dirinya di sebuah kursi taman yang berada di sana sekalian untuk berjemur mencari kehangatan.
Matanya terpejam menikmati hari liburnya untuk hari ini.
Matahari yang cukup hangat.
"Kenapa tidak masuk ke kantor?" tiba-tiba terdengar suara seseorang yang bertanya padanya.
Mata itu terbuka pelan, dan betapa terkejutnya Haechan melihat seseorang yang kini tengah berdiri dan tersenyum ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[08] Wolf Demon and Human
Fanfiction[COMPLETED] [Supranatural] [Fantasy Modern] Mark tidak menyangka, jika dia ingin menjadi raja diantara orc dia harus menikah dengan mate nya. Para tetua terus saja mendesaknya, terutama sang ayah yang merupakan raja sebelumnya dari para orc. Sedangk...