🍎Bab••5

15K 1.7K 129
                                    

MARK beserta Haechan sudah berada di sebuah penginapan di Jepang lebih tepatnya, Mark sudah memesan satu buah penginapan pribadi hanya untuk mereka berdua. Cuaca cukup dingin sekarang, terlebih lagi ini saatnya puncak musim hujan.

(flashback)

Suasana kantor sedang sepi karena adanya rapat dengan klien penting. Tugas Haechan hanya seperti bisa, merapikan berkas-berkas dengan cara mengurutkannya. Seperti tugas-tugas seminggu ini. Tidak ada keluhan, karena Haechan mulai terbiasa dan sedikit bisa mengimbangi kinerja dari Johnny.

"Haechan-na." panggil Johnny saat ia sudah keluar dari ruang rapat namun tanpa Mark bersamanya.

"Ouh hyung__ada apa? Dimana Mark?"

Johnny terkekeh kecil.

"Wah__kau memanggilnya tanpa embel-embel tuan atau boss ya?"

Haechan mengedikkan bahu.

"Dia sendiri yang ingin hyung, lalu untuk apa hyung memanggilku?"

Johnny berjalan memutar dan kini duduk di kursi miliknya.

"Aku lupa memberitahumu, besok pagi Mark akan melakukan perjalanan bisnis. Dia akan pergi ke Jepang untuk mengecek perusahaan di sana. Dan dia ingin kau menjadi asistennya."

"Aku? Kenapa? Kenapa bukan hyung, bukankah hyung itu sekertarisnya."

"Aku perlu menghandle perusahaan yang ada di Korea saat Mark tidak ada di sini. Kau juga sekertarisnya Haechan-na. Aku sudah menyiapkan keperluanmu. Jadi jangan khawatir, yang perlu kau lakukan hanya menemaninya di sana. Dia kaan mengajarkan semuanya padamu."

°°°

"Sekarang rapikan semuanya, aku ingin berendam air panas. Jika kau sudah selesai susul aku." Mark melepaskan mantel yang digunakannya meletakkan pada gantungan kayu yang ada di sana.

"Baik, aku akan beres-beres dan menyusulmu nanti. Tapi aku juga perlu berbenah, kalau boleh tahu di mana letak kamarku?"

Mark mengerenyit.

"Kamar? Tentu saja di sini, kau akan tidur di sini juga. Tidak ada kamar lagi, karena aku sudah memesan penginapan dengan kapasitas satu kamar, ini untuk menghemat pengeluaran kantor."

"Apa?! Bagaimana bisa? Lihatlah kasurnya hanya satu, apa kita aku tidur satu ranjang?"

Haechan berteriak tidak percaya, bagaimana bisa Mark dengan kekayaan melimpah hanya bisa menyewa satu penginapan dengan kapasitas satu kamar. Itu tidak mungkin.

"Sekarang berhenti membuat ekspresi seperti itu pendek. Jangan berlama-lama, aku memerlukanmu untuk menggosok punggungku. Aku tidak suka orang lambat, seperti dirimu."

Mark mengambil satu buah bathrobe yang sudah disediakan oleh pihak penginapan. Tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, Mark pergi meninggalkan Haechan yang masih terdiam tidak percaya.

"Aku datang kemari sebagai asisten atau sebagai babu?" tanya Haechan masih tidak percaya.

Ternyata Mark sudah berendam di dalam pemandian air panas yang terdapat di belakang penginapan. Pemandian itu berada di ruang terbuka sehingga dapat memandangi pemandangan malam di sekitar penginapan. Tempatnya sederhana, hanya ada satu kolam kecil dengan air panas alami yang didapatkan dari sekitar pegunungan terdekat.

[08] Wolf Demon and HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang