Happy reading~
"Dibawah cahaya matahari seperti ini, kau cantik juga," katanya sambil tersenyum.
"Tapi di mana ambulansnya? Kita ada di mana?"Dan Yibo pun jatuh pingsan.
***
Yibo berjalan pulang masih dengan sedikit limbung. Ia melihat catatan yang ia genggam. Catatan itu yang dititipkan Xiao Zhan pada perawat.
Perawat bilang Xiao Zhan sudah pergi saat Yibo tidur dan menerima infus.
Kirimkan nomor rekeningmu ke nomor telepon ini. Aku akan memberimu ganti rugi.
Itulah bunyi catatan yang ditinggalkan Xiao Zhan.
Yibo tersenyum kesal dan meremas catatan itu serta melemparnya dengan kasar ke jalanan. Tapi beberapa detik kemudian Yibo mengambil kembali catatan itu dan menghubungi Xiao Zhan.
"Ini aku, Wang Yibo."
"Lalu?"
"La..Lalu?" Yibo tak percaya mendengar Xiao Zhan yang hanya bilang 'Lalu?' saat menjawab telponnya.
"Ada sesuatu? Tidak ada? Kututup."
"Tunggu, begini.." Yibo tersenyum kesal, "Sebelum kita mati, kita harus bertemu lagi oke? Sampai hari itu, Hiduplah dengan nyaman."
Sedangkan diseberang sana Xiao Zhan heran dengan ucapan Yibo, "Apa maksudnya? Dia tidak mau uangnya? Lupakan saja." gumamnya, lalu masuk rumah sakit tempatnya mencari nafkah.
Yibo kemudian menghubungi Manajer. "Jili kau dimana?"
. . .
"Hei, A-Cheng. Kenapa harus aku yang memberikan konseling pada Xiao Zhan? Halo? Halo?" Zhuocheng tak memberi penjelasan dan langsung menutup telponnya.
Haikuan sedikit kesal karena Zhuocheng pasti langsung menutup telpon jika dia berkata seperti itu.
Seorang pria paruh baya masuk ke ruangan Haikuan dan mencengkram kerah Haikuan.
"Dimana Istriku?! Dimana anakku?! Kau pasti menyembunyikan mereka kan?!" pria paruh baya itu berteriak menuduh Haikuan menyembunyikan istri dan anaknya.
"Kau akan mati hari ini!!" teriak pria paruh baya itu.
Haikuan memegang wajah pria itu dan mendorongnya hingga terduduk di kursi. "Ada apa ini?" tanya pria paruh baya itu.
Haikuan hendak memukul, "Berhenti!!" Pria paruh baya itu berteriak menyuruh Haikuan berhenti.
Haikuan menurunkan tangannya, "Kenapa? Kau akan memanggilku brengsek lagi? Katakan."
Pria itu tampak ketakutan dan tak berani mengatakan apapun. Haikuan bertanya lagi,
"Lan Qiren, Sekarang bagaimana perasaanmu?"Pria itu terlihat gemetar ketakutan. Haikuan kemudian tersenyum, dan berkata dengan lebih lembut.
"Kau merasa ketakutan, kan? Jangan lupakan perasaan ini. Setiap kali kau marah, kau selalu memukul istrimu. Perasaan ketakutan beginilah, yang dirasakan istri dan anakmu. Kau hanya punya dua pilihan. Lanjutkan terapimu, atau diceraikan istrimu lalu tinggal dirumah sakit sendirian. Dari dua pilihan itu, mana yang kau pilih?"
***
"Aku tidak mau konseling."
Xiao Zhan mengatakan pada Zhuocheng kalau dia tidak mau diterapi.Xiao Zhan berbalik pergi tanpa mengatakan apapun. Tapi Zhuocheng berteriak agar Xiao Zhan mengikutinya, "Ikut aku!"
Xiao Zhan menghela nafas, "Kenapa dia gigih kepada pasien, tapi senang sekali meninggalkan pria?" gumam Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay That's Love [YiZhan]
RomanceWang Yibo adalah seorang penulis yang sangat terkenal karena novel misterinya yang laris di pasaran. Selain berprofesi sebagai penulis, Wang Yibo juga seorang DJ radio. Namun dibalik nama yang besar itu, ternyata Wang Yibo adalah seorang yang sediki...