IOTL XIX

328 48 8
                                    


Happy reading~~



Diteras penginapan, Xiao Zhan menghampiri Yibo dan hendak memakaikan plester.

Yibo membiarkan Xiao Zhan mengobatinya.

"Apa yang dilihat Luhan saat penyakitnya kambuh?"

(Schizophrenia adalah penyakit jiwa di mana penderitanya tidak bisa membedakan apa yang nyata dan tidak hingga mereka seringkali berhalusinasi dan menganggap halusinasinya itu nyata – sebenarnya Yibo pun salah satu penderitanya karena menganggap Sizhui adalah nyata)

"Ada yang melihat ular, ada yang melihat atap runtuh, sedangkan Luhan melihat teman-temannya mengejarnya sambil menghinanya." Xiao Zhan mengatakan itu sambil memasang plester di Yibo

Yibo melihat di dalam kamar Sehun yang terbuka. Sehun sedang memeluk Luhan. Ia menyanyi untuk menenangkan istrinya.

"Aku awalnya menentang pernikahan mereka dan menyarankan mereka hanya berteman. Dan mereka tidak mau mendengarku sama sekali." Kata Xiao Zhan

"Apakah mereka kembali mencarimu setelah Luhan hamil?" tanya Yibo

Xiao Zhan mengangguk, "Bahkan aku sempat marah saat mereka datang dan mengatakan kalau Luhan hamil."

"Kenapa kau melarang mereka memiliki anak padahal kau seorang dokter?"

Xiao Zhan menghela nafas, "Kondisi mereka sulit dijalani hanya dengan cinta. Sejujurnya, hingga sekarangpun aku tidak yakin mereka akan bertahan selamanya. Tapi aku ingin mendukung mereka. Jika mereka berhasil mempertahankan cinta mereka, maka aku juga merasa ada harapan untuk percaya pada cinta."

"Itulah sebabnya aku selalu menyalakan lilin untuk mereka. Berdoa agar siapapun akan menolong mereka saat mereka kesulitan. Apakah cinta benar-benar akan menyelamatkan mereka?" tanya Xiao Zhan

"Tentu saja," jawab Yibo

"Apa kau juga termasuk orang yang berpikir cinta mengalahkan segalanya? Bahwa cinta akan selalu membawa kebahagiaan, sukacita, debaran hati, dan keberanian?" tanya Xiao Zhan lagi

"Cinta juga memberi rasa sakit, rasa bersalah, kepedihan, kesedihan, keputusasaan, dan penderitaan." Jawab Yibo

Xiao Zhan sedikit tertegun mendengarnya. Ia mengangguk membenarkan.

"Tapi cinta juga memberimu kekuatan untuk mengatasi semua itu. Sedikitnya itulah yang disebut cinta." lanjut Yibo

"Siapa yang mengajarimu pemahaman seperti itu, huh?"ejek Xiao Zhan

"Aku belajar dari mencintai. Aku sangat mencintai seorang wanita."

"Dan namanya adalah Ibu."

Xiao Zhan menatap Yibo dengan pandangan baru.

Malam ini mereka menghabiskan waktu dengan obrolan sampai tengah malam. Kemudian pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

*sabar yah gaada yang terjadi hahahaha

***


Keesokan paginya Sehun dan Luhan berpamitan pada Xiao Zhan. Luhan sudah membaik. Dengan optimis ia berkata akan mengatasi penyakitnya dan memiliki anak yang mirip Sehun. Sehun mengecup pipi istrinya.

Xiao Zhan tersenyum, "Luhan, aku tahu kau tidak suka pergi ke rumah sakit, tapi demi janinmu akan lebih baik jika kau tinggal selama 2 minggu."

"Um, aku mengerti. Terima kasih banyak Zhan ge." Kata Luhan tulus

It's Okay That's Love [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang