IOTL VII

465 67 17
                                    


Happy readingg~

Setelah menyelesaikan kutipan novelnya, Yibo berkata,

"Kau mungkin tidak punya waktu untuk menghafal semua ini kan? Itu konsep yang terakhir. Yang diubah terakhir kali sebelum dicetak. Saat itu, file kuserahkan pada Jili. Orang yang memberimu file itu padamu, juga Jili."

Sementara diluar sana Jili meringis mendengar semua ucapan Yibo.

"Kau.. Jika kau membaca novelku sekali saja. Maka, ini tidak akan terjadi. Setiap kali aku memberimu tulisanku, kau selalu melemparkannya ke sofa dan bilang, 'aku akan membacanya nanti'." Ujar Jingyi tak menyangkal.

"Itu karena kau terlalu banyak menyalin. Jika bukan aku, pasti punya orang lain. Kau menyalinnya terlalu banyak. Aku begitu untuk memberitahumu, dengan cara yang sopan."ujar Yibo

"Sopan? Dalam 3 tahun kita pacaran, paling banyak aku bertemu denganmu 2 bulan. Kau selalu saja menulis. Aku cuma partner seks yang terkadang kau temui saat tidak menulis!" Jengah Jingyi

Yibo kecewa dengan perkataan Ju Jingyi.

"Siapa aku bagimu..aku masih belum bisa mengetahuinya. Tapi, ternyata kau telah mengetahui dengan jelas. Partner seks. Tapi bahkan di antara partner seks, ada batas yang tidak boleh kau langgar kan? Kau seharusnya tidak main-main dengan teman masa kecilku,"

Yibo kemudian pergi. Dia turun kebawah, dan menghampiri mobil Jili. Ia melihat sekeliling dan mengambil pot bunga lalu memukuli kaca depan mobil.

Yibo menoleh ke belakang. Ke arah apartemen, dan saat itu pula ia tahu kalau Jili bersembunyi di tembok, bukan di kamar.

Yibo menatap Jili dengan sedih dan kecewa.

Jili berujar sambil menangis, "Maafkan aku Yibo,"

"Diam kau brengsek," guma Yibo. Kemudian menelpon Kepala Editor.

"Kepala Editor, lupakan tuntutannya. Singkirkan semua bukuku dan beritahu media aku sedang mengerjakan novel baru."

Yibo mematikan telponnya dan beranjak pergi.

Jili kembali berlirih, "Yibo, maafkan aku.." Jili tampak menyesal. Tapi sudah tak ada gunanya lagi, Yibo sudah kecewa dikhianati dua orang dekat yang dia percaya.

Yibo mengendarai mobilnya dan melihat Sizhui yang menunggunya dengan sepeda.

Sizhui memanggil Yibo dan mengejarnya dengan sepeda. Tapi Yibo sedang dalam mood yang buruk. Ia tak peduli dan mempercepat laju mobilnya.

***

"Kita semua sudah sampai ge, dan menunggu."

"Aku hampir sampai." Ucap Xiao Zhan menjawab telponnya

"em! Zhan ge.. mala mini hari ke-300 kita. Sepertinya aku akan menginap malam ini, hm?"

"Hm baiklah." Jawab Xiao Zhan tersenyum simpul.

Setelah menutup telponnya Xiao Zhan menghela nafas.

"Apa Cheng Xiao benar-benar takdirku?"

Xiao Zhan berjalan lagi. Tiba-tiba suara klakson mobil mengagetkannya.

"Naiklah." Ucap Yibo

Xiao Zhan masih terkejut dan belum menjawab.

"Tidak mau? Yasudah." Yibo langsung mengartikan kalau Xiao Zhan tidak mau. Ia kembali menjalankan mobilnya.

"Dia kenapa sih?" kesal Xiao Zhan.

***

Di rumah, sudah berkumpul beberapa orang. Haikuan, Meng Ziyi, Zhuocheng, Cheng Xiao, dan Haoxuan.

It's Okay That's Love [YiZhan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang