Happy reading~~Entah karena terbawa suasana atau memang Yibo mulai jatuh cinta pada Xiao Zhan. Setelah melihat Xiao Zhan yang begitu gembira di dalam air, Yibo mencium Xiao Zhan. Dua kali. Dan yang kedua, Xiao Zhan membalas.
Tapi kemudian seakan tersadar dari sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan,
Plakk!
Xiao Zhan mendorong Yibo menjauh dan menamparnya.
Yibo terdiam dan menatap Xiao Zhan yang berjalan menjauh. Xiao Zhan terlihat seperti sesak nafas dan jantungnya berdegup kencang.
Yibo menghampiri, "Baju kita basah. Kita harus membeli pakaian baru di kota," ujarnya
"Tak usah. Aku bisa mengeringkannya saja." Tolak Xiao Zhan
YIbo melihat Xiao Zhan yang masih tampak bernafas dengan berat, seperti sesak nafas.
'seperti itukah yang namanya anxiety disorder*?' gumam Yibo
*gangguan kecemasan - Xiao Zhan mengalaminya jika kiss dsb
***
Dipenjara, Suho terlihat menelpon seseorang menggunakan telpon di kantor opsir.
Tidak ada jawaban dari telponnya. Lalu ia menekan nomor lainnya.
"Dokter itu kemana? Mengapa dia tidak mengunjungiku?"
"Dia sibuk," jawab JiLi di sebrang sana
"Katakan padanya, aku akan keluar dari penjara hari jumat, dan jadwalkan wawancaraku padanya hari jumat."
"Baiklah." Telpon di tutup.
Suho kembali ke selnya. Dia menghampiri salah satu temannya dan berbisik, "Apa kau sudah menyiapkannya?"
"Tenang saja. Aku sudah mengaturnya dengan orang-orang di luar." Jawab napi itu
"Kerja bagus."
Sedangkan di klinik Haikuan, JiLi duduk disana dengan menunduk.
"Kau bilang padaku kalau Suho orang baik-baik! Dari berkas yang kuperoleh, dia ternyata pernah teribat pencurian, penyerangan!!" ujar Haikuan marah. Ia menunjuk foto Yibo remaja yang penuh luka,
"Lihat. Dia anak yang baru 16 tahun tapi sudah cedera begini dan dirawat 16 minggu. Dia hampir mati, Organ dalamnya rusak karena tulang rusuknya patah. Tidak heran ibunya terpaksa melaporkannya ke polisi. Menurut berkas ini, Suho membunuh ayah tirinya. Tapi, dia malah menuduh adiknya yang membunuh!" Haikuan berapi-api.
"T-tapi ge.. bagaimana jika dia mau berubah?" JiLi bersikukuh membela Suho
"Dia tidak ada sedikit pun rasa bersalah, bagaimana dia bisa berubah? Pengobatan terbaik untuk orang seperti dia, yaitu dibuang dari masyarakat dan dikirim ke penjara. Dia berbeda dengan anak-anak di luar sana yang bersungguh-sungguh menjalani hidup mereka!"
"Kau benar ge! Tidak ada kesempatan, untuk Suho. Bahkan sekarang, Suho bersumpah akan membunuh Yibo jika dia bebas. Tapi... tapi aku tidak bisa menyerahkan Ibunya atau Yibo mati ditangannya! Aku juga akan gila nanti!" JiLi kemudian pergi.
Haikuan heran kenapa JiLi marah padanya? Dia lalu teringat wajah ibu Yibo, Liying, yang sungguh-sungguh berterima kasih atas bantuan Haikuan.
Haikuan menghela nafas.
***
Hongyi dan Ziyi jalan bersama di pasar.
"Belikan aku makanan." Pinta Hongyi
Ziyi mendelik, "Aku bukan tas uang mu."
Ziyi menoleh kebelakang tempat Hongyi, "Wang Yibo membolehkanku mempekerjakanmu di kafe jika aku mau. Tidak. Sekarang aku tidak mau melakukannya. Kenapa? Karena aku sudah sadar sekarang."
Hongyi tersenyum melihat Ziyi yang ngambek, "Apa kau ingin membuat hotpot dirumahku?" Tanya Hongyi.
Dia mengajak Ziyi makan Hotpot di rumahnya.Tapi Ziyi berusaha menghiraukannya, Hongyi tersenyum, "Jangan menyesal nanti jika tak mengikutiku." kata Hongyi sambil berjalan
Ziyi tak terpengaruh dan hendak berjalan ke arah lain. Sementara Hongyi terus menjauh dengan percaya diri kalau Ziyi akan khawatir dan mengikutinya.
"Haish! Anak ini benar-benar!"
Dan memang benar, beberapa detik kemudian Ziyi berjalan mengejar Hongyi.
Hongyi tersenyum.
"Aku mengikutimu bukan karena aku menyukaimu. Itu karena aku telah menghabiskan banyak uangku padamu. Aku harus makan Hotpot buatanmu, agar kita impas! Jangan kira aku menyukaimu!" Ujar Ziyi beralasan
***
Didepan toko, Xiao Zhan terlihat masih merasa cemas, apalagi saat dia teringat ciumannya dengan Yibo.
Yibo keluar dari toko dan sudah berganti pakaian.
"Ganti pakaianmu." Ujar Yibo
"Tidak. Tak perlu membuang-buang uangmu." Tolak Xiao Zhan
Beberapa menit kemudian, Xiao Zhan keluar dari toko. Akhirnya ia berganti pakaian setelah terus dipaksa Yibo.
"Aku sedikit merasa aneh. Aku akan mengganti uangmu saat tiba dirumah nanti." Kata Xiao Zhan
Yibo nampak tak suka, "Aku tidak pernah mengambil uang dari orang yang sudah kucium. Bagimu aneh aku tidak mau menerima uang dari orang yang kucium? Lebih aneh kalau aku menerimanya."
"Oke, tentang ciuman. Kau harus ingat ciuman tadi hanya dari satu pihak saja." Ujar Xiao Zhan tidak mengakui kalau dia juga mencium Yibo
Yibo kesal dengan reaksi Xiao Zhan barusan, tapi jika itu karena penyakit Xiao Zhan, dia akan memakluminya, "Tapi kau menyukainya kan?"
Xiao Zhan mengelak, "A-aku tidak menyukainya! Aku akan katakan dengan jelas. Aku tidak menyukaimu! Kau mencium sembarang orang!"
"Tidak sembarang orang. Aku tulus melakukannya tadi. Bukan hanya tertarik, tapi aku menciummu karena aku menyukaimu."
Xiao Zhan nampak tak percaya, "Kau menyukaiku? Hah! Jujurlah, Wang Yibo. Kau tadi cuma spontan saja. Cuacanya bagus, lingkungannya bagus, dan kau merasa bergairah. Dan mencium dengan spontan."
"Ya, salah satunya." Yibo mengakuinya, tapi tidak membuat Xiao Zhan menghentikan kemarahannya,
"Apa kau tak merasa dirimu aneh?"
"Aku tak merasa itu aneh. Apa kau memang suka seseorang yang merencanakan ciuman? Seseorang yang mengatur waktu dan tempatnya agar pasangan itu luluh padanya?" ujar Yibo
"Lupakan saja." Xiao Zhan membuka pintu mobil, tapi Yibo menahannya,
"Tapi pembicaraan kita belum selesai." Tahan Yibo.
"Ayo berkencan. Aku akan memberikan waktu berpikir untukmu." Ujar Yibo
Xiao Zhan terkejut. "Tidak." Xiao Zhan dengan cepat menolak.
Yibo sudah menduga itu, dan tidak terkejut sama sekali,
"Aku tidak meminta dua kali. Pikirkan kembali."
"Duduklah di depan aku bukan sopirmu." Ujar Yibo melihat Xiao Zhan yang akan membuka pintu kursi belakang
Xiao Zhan kemudian masuk mobil dengan kesal.
.
.
.
TBC
Jangan luoa vote dan komennya!🥰
Sampai jumpa di chapter berikutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay That's Love [YiZhan]
RomanceWang Yibo adalah seorang penulis yang sangat terkenal karena novel misterinya yang laris di pasaran. Selain berprofesi sebagai penulis, Wang Yibo juga seorang DJ radio. Namun dibalik nama yang besar itu, ternyata Wang Yibo adalah seorang yang sediki...