Happy reading~~
Keesokan harinya.
Xiao Zhan sedang membaca buku sambil berjemur di kursi lipat. Ziyi sedang bersantai di tempat tidur gantung. Yibo datang sambil membawa minuman.
Yibo melihat kursi lipat yang kosong tepat disamping Xiao Zhan, lalu ia duduk disana. Ziyi dan Xiao Zhan saling pandang, lalu beranjak pergi.
Brukk!
Yibo terjatuh dari tempat duduk lipat. Mereka hanya menoleh saja. Yibo meminum minuman yang ia bawa untuk menutupi sakitnya. (atau malunya? wkwkwk)
Hari berikutnya.
Diruang tengah, Xiao Zhan, Haikuan dan Ziyi menonton acara reality show dan tertawa-tawa bersama. Yibo lewat. Xiao Zhan melirik-lirik. Saat Yibo tertarik dengan acara tv dan ikut duduk, Xiao Zhan dan Ziyi bangkit. Xiao Zhan menarik Haikuan agar beranjak pergi.
"Kenapa?" Haikuan tak mengerti dan terus tertawa menonton tv.
Ziyi memaksa Haikuan ikut. "Kenapa? Ini sedang seru-serunya.." Haikuan masih tak mengerti, tapi tak bisa menolak diajak pergi oleh Ziyi ke atas.
Yibo tertawa, dia diacuhkan Haikuan dan Ziyi yang setia pada Xiao Zhan. Diacuhkan karena kejadian Cheng Xiao kemarin. Yibo kemudian mematikan tv.
Telpon berdering. Yibo menerima telponnya.
"Ya, ge? Ah, ge aku senang karena hasil keputusannya sudah keluar. Ada sekitar 100 hari lagi kan?" tanya Yibo
"Lebih tepatnya 114 hari lagi."
"Yibo. Saat aku keluar kali ini, aku tidak akan menyerangmu dengan tanganku. Tapi aku akan mematahkan lehermu. Bagaimana menurutmu? Setelah kau menyalahkan semua pembunuhan padaku, dan kau hidup dengan baik selama ini. Ini tidak adil. Benarkan?"
Yibo tertawa ringan namun tidak ada kebencian di matanya, "Siapa yang aku bunuh? Dan juga..." Suara Yibo bergetar dan berusaha tersenyum.
"Apa aku masih terlihat bodoh, yang tidak bisa membalas pukulanmu? Jangan berpikir masa lalu. Aku bisa mengalahkanmu jika kita saling berhadapan sekarang. Jagalah dirimu sendiri dan keluarlah dengan aman. Ayo kita minum semalaman nanti. Aku merindukanmu." Yibo mematikan telponnya.
Di luar sel. Suho meletakkan telpon dan mengulang perkataan terakhir Yibo.
"Minum - minum."
"Rindu."
"Dia sudah dewasa sekarang." Gumamnya.
***
Xiao Zhan pulang ke rumah ibunya. Dia memandikan ayahnya yang sakit bersama Jiejie-nya, Xuan Lu. Ayah Xiao Zhan penderita Bell's palsy*. Ayah tampak senang melihat Xiao Zhan dan meminta kiss.
*Bell's palsy adalah kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah tampak melorot atau tidak simetris.
Xiao Zhan mencium pipi sang ayah. "Kau senang?" tanyanya sambi tersenyum. Ayahnya hanya membalas dengan senyum malu.
"Karena berbaring terus, kau menjadi gemuk." Ujar Xiao Zhan "Ibu, ibu tidak boleh memberi banyak makanan pada ayah. Dia hanya berbaring dan makan itu tidak baik"
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay That's Love [YiZhan]
RomanceWang Yibo adalah seorang penulis yang sangat terkenal karena novel misterinya yang laris di pasaran. Selain berprofesi sebagai penulis, Wang Yibo juga seorang DJ radio. Namun dibalik nama yang besar itu, ternyata Wang Yibo adalah seorang yang sediki...