🌼Part 21🌼

580 32 5
                                    

"ku kira ketika aku terbangun maka kamu pun akan terbangun namun nyata nya aku salah, ketika ku terbangun kamu malah memilih tidur yang sampai entah kapan tak bisa ku ketahui."
-Putri

Happy reading!

***

Setelah melihat Alif kini Putri telah diperbolehkan pulang karena lukanya yang tidak terlalu parah namun masih harus minum obat rutin untuk menyembuhkan lukanya total.

"udah siap dek." ucap Arga yang hanya di balas anggukan oleh Putri.

setelah tau keadaan Alif, Putri benar- benar seperti mayat hidup.
Raga nya memang ada disini namun jiwa nya seolah pergi entah kemana.

Putri, Arga, Salsa dan Aditya kini telah sampai di rumah.

"ayo dek abang anter kamu ke atas biar istirahat." ucap Arga yang di balas anggukan oleh Putri.

Sesampai nya di kamar, Putri benar- benar hanya diam di kasur seraya memeluk kedua lututnya.

"hiks..ke..napa..hiks.." ucap Putri.

"kenapa hiks..kenapa lif..hiks.." ucap Putri.

"Gue emang belum suka sama lo tapi entah kenapa ngeliat lo terluka, hati gue rasanya sakit banget." ucap Putri.

"hiks..gue..harap..hiks lo cepet bangun lif..", ucap Putri seraya mulai memejamkan matanya.

Akhirnya Putri pun tertidur dengan air mata yang masih saja menetes seakan tidak akan berhenti.

Di depan pintu kamar terdapat seorang lelaki yang juga ikut meneteskan air matanya.

"abang tau ini sakit de, abang juga merasakan sakitnya. dia sahabat abang dan kamu adik abang dan sekarang kalian berdua sama sama bersedih di tempat yang berbeda." batin Arga.

"bersabar ya dek, abang yakin kamu kuat apalagi dia pasti sangat kuat." batin Arga.

"cepet kembali ya dek." batin Arga.

"cepet sadar lif." batin Arga.

Ya laki-laki yang ikut menangis adalah Arga. sebenarnya setelah mengantar Putri ke kamarnya Arga tidak langsung pergi, dia diam terlebih dahulu di depan kamar Putri sehingga dia dapat mendengar ucapan demi ucapan yang di ucapkan Putri.

Sungguh ucapan Putri sangat menyayat hati Arga yakin bahwa Putri sangat-sangat terpukul dan sedih.

Arga pun segera pergi menuju kamarnya sebelum ada yang melihat ia menangis.

Saat ini telah pukul 7 malam dan Putri pun telah bangun dari tidur nya namun lagi-lagi Putri hanya diam tanpa mengeluarkan suaranya.

Putri pun segera turun kebawah untuk menemui keluarga nya.

"eh sayang mau makan." ucap Salsa saat Putri telah sampai di meja makan.

"iya mah, oiya aku juga mau izin kerumah sakit." ucap Putri.

"tapi kan tadi kamu udah dari rumah sakit sayang." ucap Salsa.

Ketika Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang