🌼Part 24🌼

576 28 12
                                    

Happy Reading!

••••

Sudah terhitung dua hari setelah Alif sadar dari komanya, Putri dan juga teman-temannya tidak pernah absen untuk menjenguk nya begitupun Kania.

"Hai Lif kamu gak kangen sama aku?" ucap Kania.

Kini kania sudah berada di samping Alif.

Putri dan teman-temannya belum datang dan Kania rasa ini adalah kesempatan nya untuk mendekati Alif.

"Bukannya Lo udah?" ucap Alif mengantung.

Kania mengerti bahkan sangat mengerti yang dimaksud Alif dengan kata sudah.

"Itu semua bohong Lif, sebenarnya aku pergi untuk pengobatan keluar kota." ucap Kania.

"tapi kuburan." ucap Alif.

Sungguh saat ini Alif benar-benar bingung mengapa kania bisa disini bukannya ia telah dinyatakan tiada.

"itu kuburan palsu yang sengaja papa buat biar kamu gak ganggu aku selama pengobatan." ucap Kania.

Kania menatap tepat di mata Alif yang membuat Alif pun ikut menatap Kania.

Alif maupun Kania sama-sama terhanyut dalam tatapan mereka.

"Kamu pasti masih sayang kan sama aku?." ucap Kania seraya bergelayut di tangan tangan Alif.

Alif tidak menjawab pertanyaan Kania namun juga membiarkan Kania bergelayut ditangannya.

"Alif kok kamu diem aja." ucap Kania seraya menggoyangkan tangannya yang berada di tangan Alif.

"ah.. kenapa?." ucap Alif.

"iss, kamu masih sayang kan sama aku?." ucap kania.

"iyaa." ucap Alif.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengar kan percakapan mereka seraya menetesken air mata.

"Gue kecewa sama lo." ucap seseorang itu seraya pergi dari situ.

Diruangan Alif, Kania dapat melihat bahwa ada orang di depan pintu Alif dan dia yakin bahwa itu adalah Putri.

Kania tersenyum miring tanpa diketahui Alif.

"Kania." ucap Alif.

Kania pun lantas kini telah kembali melihat ke arah Alif.

"Kenapa Lif?" ucap Kania.

"Jangan pergi lagi ya." ucap Alif.

Kania yang mendengar itu pun tersenyum smirk tanpa diketahui Alif hanya sebentar setelah itu dia kembali merubah senyum nya menjadi senyum manis.

"iya gak akan." ucap Kania.

"Jadi kita balikan kan?" ucap Kania.

"Maaf kalo soal itu aku belum bisa." ucap Alif.

"apa karena perempuan itu?." ucap Kania.

Alif tidak menjawab pertanyaan Kania yang membuat Kania kesal.

"Jawab Lif." ucap Kania.

"Aku udah mulai suka sama Putri." ucap Alif.

"Tapi kamu bilang kamu masih sayang sama aku." ucap Kania.

"Aku emang sayang sama kamu tapi aku juga udah suka sama Putri." ucap Alif.

"Yaudah gapapa." ucap Kania seraya tersenyum.

Sebenarnya Kania sangat kesal namun mengingat dia harus bersikap baik didepan Alif maka dia pun berusaha memendam amarahnya.

Alif yang melihat Kania tersenyum pun ikut mengembangkan senyum nya.

Ketika Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang