🌼Part 23🌼

564 28 7
                                    

Happy Reading!

•••••

Setahun kemudian.

Kini telah tepat setahun Alif koma dan belum ada tanda-tanda Alif akan membuka matanya.

Putri,Arga,Syahla,Raka,Darren,Aldo, Rika dan Arka Pun tak pernah absen untuk menjenguk Alif.

Buat kalian yang bingung kenapa Aldo,Arka dan Rika juga ikut jenguk Alif itu karna semenjak Alif koma mereka jadi mulai berteman dengan teman Alif.

Putri kini telah berada di samping Alif.

Tak banyak yang berubah selama setahun ini mereka masih terus merindukan Alif dan berharap agar Alif bangun.

"lif kapan kamu bangun sih, mimpinya indah banget ya sampe setahun gak mau bangun." ucap Putri mulai meneteskan air mata.

Disaat Putri tengah berbicara dengan Alif tiba-tiba pintu terbuka.

Nampak lah seorang wanita cantik, yang orang kenal dengan Kania Prawita. Kania gadis cantik namun sayang sifatnya tidak secantik wajahnya.

"Ngapain lo disini?" ucap Kania seraya menunjuk Putri.

"Buta lo!" ucap Raka.

"Gue gak ngomong sama lo Raka jadi lo diem." Ucap Kania sinis.

"Udah jangan berantem, aku disini jengukin Alif ka." ucap Putri.

"Lo kenapa sih Put? perasaan lo dulu gak pernah takut sama orang kenapa sekarang kaya terima aja lo digituin sama si kania." ucap Rika.

"udah ah." ucap Putri.

Kania yang jengah dengan pembicaraan mereka pun segera menarik Putri menjauh dari tempat Alif.

"Kenapa kaka narik aku?" ucap Putri.

"Lah, lo masih tanya? wah wah gue kira lo pinter eh ternyata engga.", ucap Kania seraya tersenyum remeh.

"Heh Putri tuh nanya bukannya lo jawab malah ngatain." ucap Aldo sinis.

oh iya ku lupa cerita jadi yang sekarang ada diruangan alif itu Rika, Putri, Arka, Arga, Darren, Aldo sama Syahla.

"Gini nih kalo jiwa-jiwa nenek sihir." ucap Syahla sinis.

Kania yang mendengar itu pun geram namun sebisa mungkin iya menahan untuk mengatai calon adik iparnya.

"Kamu kok gitu sih, aku kan juga nanti bakal sama abang kamu." ucap Kania.

"idih pd banget mba nya." ucap Syahla.

"Gimana pun aku ini masa lalu yang paling berarti buat abang kamu." ucap Kania.

Disaat mereka masih berdebat tiba-tiba...

eughhh

"Ehh woyy Alif bangun." ucap Raka.

Mereka yang berada disitu pun serempak menoleh ke arah Alif dan benar saja kini sedikit demi sedikit Alif mulai membuka matanya.

"Minum." ucap Alif lemah.

Tubuh Alif saat ini seperti mati rasa karena kelamaan tidak digerakkan.

Kania yang mendengar itu pun buru-buru mengambil kesempatan.

Kania merebut gelas yang sudah ada di tangan Putri dan memberikan nya kepada Alif.

"Makasih." ucap Alif.

"sama-sama Alif."ucap Kania.

Alif terus saja memandangi wajah Kania, ia masih tidak menyangka bahwa Kania ada disamping nya saat ini. Ini mimpi atau nyata? namun mengapa terasa seperti nyata. Itu lah yang kini ada difikiran Alif.

Ketika Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang