🌼Part 1🌼

2.9K 90 33
                                    

Happy Reading!!

••••

Di pagi hari yang cerah, seorang gadis cantik masih saja nyaman dengan kasur nya. Gadis itu adalah Putri. ari ini adalah hari pertama ia masuk sekolah, dan ya disekolah nya sedang mengadakan MOS. Jadi dia harus bersiap agar tidak telat. Namun sayang nya dia tetap saja hampir telat.

"De, bangun! Udah jam 6.15," teriak mamanya dari luar kamar.

"Iya mah, sebentar lagi. Lagian masih jam 6.15 ini," jawab Putri.

1 detik
2 detik
3 detik

"What! jam 6.15." Putri menepuk jidatnya. "Kenapa mama gak bangunin Ade sih aduh." Putri bangun dan langsung berlari ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Putri langsung menyiapkan semua kebutuhan sekolah dan langsung turun ke bawah untuk pamit kepada orang tuanya. Kamar Putri ini berada di lantai atas.

"Mah, Pah, Ade berangkat dulu ya,"  pamit Putri sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Kamu gak sarapan dulu?"Tanya Salsa.

"Susu coklat kamu?"Tanya Salsa lagi.

"Duh iyaa lupa, nanti aja mah disekolah. Udah telat soalnya,"Ucap Putri tergesa gesa pergi dari situ menuju sekolah.

Salsa geleng-geleng melihat kelakuan anaknya itu,"Hati-hati."Salsa berteriak dengan suara membahananya.
Dari depan pintu Putri mengangguk seraya mengacungkan jempolnya.

Sebelum lanjut kita kenalan lebih dalem dulu yuk sama Putri. Putriana Aditya nama aslinya ia anak kedua dari keluarga Alvino dan Salsa. Putri itu suka sekali dengan susu coklat sampai-sampai sehari ia bisa meminum 4 sampai 5 kali susu coklat entah yang berbentuk kemasan maupun yang di buat di rumah. Menurut Putri sehari saja ia tidak meminum susu coklat lidah nya akan terasa kering dan berbeda. Jika ditanya apa enaknya maka Putri akan menjawab "Ya karena enak." entahlah tidak ada yang dapat mengerti isi pikirin Putri.

Sebenarnya putri juga punya abang loh. Tetapi Abangnya udah berangkat duluan ninggalin Putri, nyebelin banget kan? yaudah lah gue berangkat sendiri aja.

Setelah menempuh jarak yang lumayan, akhirnya Putri sampai di sekolah dan Putri memutuskan untuk langsung masuk ke dalam sekolahnya. Tapi ketika Putri hampir sampai lapangan, Putri tanpa sengaja menabrak seseorang dan …

Bruk …

"Aww, sorry sorry, gue lagi buru buru soalnya," ucap Putri yang belum sempat melihat orangnya.

Setelah melihatnya, Putri terkagum. "Cakep amat ya, eh apaan sih," batin Putri.

Bukan nya menjawab perkataan Putri, orang itu hanya meliriknya sekilas lalu langsung pergi.

"Idih, dingin amat sih tu cowo, cakep padahal tapi sayang sikapnya no banget amit-amit dah gue ketemu sama dia lagi." Putri menghela nafas kasar, kemudian ia kembali melanjutkan jalannya.

Sesampai nya di lapangan, dia langsung mengambil barisan belakang.

Setelah beberapa saat, datang beberapa anggota OSIS untuk memperkenalkan diri.

Seorang perempuan cantik mulai memperkenalkan diri. "Perkenalkan nama saya Laura Kiehl, saya merupakan salah satu anggota OSIS di sini." Di kanan-kirinya terdapat dua orang laki-laki yang sepertinya anggota OSIS juga.

"Nama saya Darren Bramasta sebagai wakil ketua OSIS," Ucap seorang yang di sebelah kiri perempuan tadi dengan wajah datar.

Lalu seorang lagi ikut memperkenalkan diri. "Nama saya Alifino Dio Alexander. Saya merupakan Ketua OSIS dan anak dari pemilik sekolah ini." Dia adalah seorang laki-laki tampan yang memiliki sifat dingin, serta tatapan tajam dan tak lupa wajah yang datar melebihi seseorang sebelumnya.

"Loh? itu kan yang tadi gue tabrak." Putri menepuk kepalanya pelan. "Demi apa dia ketos? duh mampus deh gue. Baru hari pertama udah nyari perkafa aja nih gue," batin putri sambil menatap ke arah Alif.

"Ya ampun ketos Ama waktos nya cakep banget, gilaa. Kalo gini mah gue betah dah sekolah di sini."

"Gak salah ortu gue nyekolahin gue disini"

"Ka Alif bagi no wa dong"

"Ka Darren cakep banget sihh"

"Ka Laura cantik banget beh, calon bini gue tuh"

"Id line nya dong kaka-kaka"

"Makan bareng sabi kali ya"

Dan masih banyak celotehan para siswa-siswi lainnya tentang anggota OSIS lain, terutama ketos dan waketos.

"Apaan sih lebay amat mereka. Cowo tembok gitu aja di sukain, heran gue,"  ucap Putri pada Rika. Rika itu adalah sahabat Putri sejak SMP, dan mereka satu sekolah lagi di SMA ini.

"Kenapa sih lo? Dia kan emang cakep. Jadi wajar lah banyak yang kagum dan suka," cetus Rika.

"Yaudah iya, terserah." Akhirnya Putri memilih mengalah saja pada Rika.

"Lah ni anak kenapa?"Heran Rika.
Rika menghandikan bahunya acuh.

Setelah seharian MOS, akhirnya acara hari ini selesai dan para siswa diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Selamat membaca ❤️

Jangan lupa vote,komen dan share okey!

Sudah direvisi!

Ketika Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang