🌼Part 22🌼

578 34 25
                                    

Happy Reading!

•••••

Sesuai janji Arga, Arga sekarang tengah berada di ruangan Alif bersama Darren dan juga Raka.

"Lif kok lu jahat, tidur gak ngajak kita. padahal kan kata nya kita sahabat." ucap Raka mulai meneteskan air matanya namun segera ia hapus karena takut diejek lemah. Padahal siapa juga yang mau ngatain Raka.

"Kenapa bisa gini?" ucap Darren.

Arga yang mengerti maksud Darren pun segera menjelaskan kronologi mengapa Alif bisa seperti ini.

"woilah si Alif baru juga ngomongin perasaan belom juga nembak masa udah bikin dia koma, gimana kalo udah nembak terus di terima ya mati kali nih anak." ucap Raka.

Darren yang mendengar itu pun langsung menatap tajam Raka sedangkan yang di tatap hanya cengengesan tidak jelas.

"mampus lo Rak di pelototin tuh kan ama bapa darren haha." ucap author.

"diem lu thor." ucap Raka kesal.

"makanya kalo punya otak itu dipasang terus jangan di tinggalin." ucap author.

"diem lu thor gue matiin lu." ucap Raka.

"berani lo sama gue ha? mau gue ilangin dari cerita?."

"eh iya maap thor piss." ucap Raka.

okee abaikan kegakjelasan ini hehe.

Arga yang melihat itu pun terkekeh seraya meledek Raka.

"mampus." ucap Arga tanpa suara.

Raka yang melihat itu pun mengeram kesal.

Raka pun berniat menghampiri Arga ingin meninju Arga namun belum sampai di samping Arga, Darren lebih dulu berbicara.

"Sampe lo berdua bikin keributan disini, gue bikin lo berdua nemenin Alif."ucap Darren yang membuat Arga dan Raka seketika bergidik ngeri.

Dari pada terkena masalah Arga dan Raka pun akhirnya memilih diam dan duduk di sofa yang di sediakan, sedangkan Darren sendiri memilih menghampiri Alif.

"Cepet sadar lif, gue tau lo udah ada perasaan sama dia." ucap Darren dengan pelan.

"Gue tau bahwa lo udah mulai yakin sama perasaan lo, jadi cepet sadar lif biar dia gak nunggu lama." ucap Darren seraya tersenyum.

"Inget jangan sampe lo kehilangan untuk kedua kalinya." ucap Darren.

Setelah selesai berbicara dengan Alif meski Darren pun tak tau Alif dapat mendengar nya atau tidak namun Darren berharap Alif dapat mendengar nya.
Darren lagi-lagi tersenyum kepada Alif.

"Cepet sadar lo bro." ucap Darren tersenyum.

Darren pun akhirnya memilih ikut bergabung bersama Arga dan Raka disofa.

"tadi lo ngomongin apaan dah, kecil banget." ucap Raka.

"kepo." ucap Darren dengan wajah datarnya.

"Yaallah Raka punya dosa apa ya sampe punya temen muka datar begini kan jadi kesel liatnya." ucap Raka seraya menampilkan wajah sedih nya yang malah membuat Arga dan Darren jiji melihatnya.

"Jiji." ucap Arga dan Darren serempak.

"Tuhkan yaallah Raka selalu dinistakan." ucap Raka cemberut.

Arga dan Darren yang melihat itu pun terkekeh.

"Cepet sadar lif, kumpul bareng lagi dan kejar cinta lo lagi." batin seseorang.

Ketika Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang