Be Aura - 3

56.1K 6.9K 1.2K
                                    

Hari ini hari pertama Aura sekolah lagi dan disini Aura sekarang sedang berada dikantin bersama Teresa, Lena dan juga Anggi. Ia hanya diam dan sedikit canggung, Tere dan yang lainnya bingung dengan sikap Aura hari ini.

"Lo kenapa diam mulu?" tanya Teresa.

Aura menatapnya sekilas. "Emang gue ginikan?" tanyanya balik yang diangguki sama mereka.

"Iya sih cuma lo agak beda gitu ra" ujar Anggi yang diangguki Lena.

"Bener, lo kayak canggung sama kita"

Aura menghela nafas ingin menjawab tetapi kantin yang ramai tiba-tiba membuat Aura mengalihkan pandangannya kearah pintu kantin yang dimana terdapat Rival serta teman-teman dan tak lupa si Raya.

Teresa langsung menghampiri Rival dan Raya lalu mendorong Raya hingga jatuh membuat Rival yang melihatnya marah, bukan Rival aja bahkan yang lain juga.

"Lo apa-apaan si sa!!?" bentak Rival kepada Teresa membuat Teresa terkejut lalu menatap Rival dengan kecewa.

"Val, kamu itu pacar aku masa kamu pilih gadis miskin ini daripada aku" jawab Teresa dengan nafas memburu.

Aura menatap Teresa iba, dia kasihan dan juga tau bahwa awalnya Teresa itu bukanlah orang jahat. Siapa si yang gak marah lihat pacar kalian malah dekat secara terang-terangan dengan orang yang baru hadir secara tiba-tiba diantara kalian dan pacar kalian?.

"Biarpun dia gak kaya kayak lo, tapi sifat Raya lebih kaya daripada lo!"

Teresa menghindari tatapan benci Rival yang dilayangkan untuknya, ia menangis dihadapan semua orang untuk pertama kalinya dikantin. Aura tidak suka dengan Rival lalu menghampiri Rival dengan tatapannya yang tajam.

"Kalau lo suka Raya putusin Teresa, gue gak mau teman gue sakit hati cuma karena cowok brengsek kayak lo" desis Aura menatap Rival dengan tatapan Rendah.

Rival tertawa sinis menatap Aura. "Temen lo aja noh yang gua putusin tapi gamau, salah gua apa?" tanya Rival.

Aura gak habis pikir dengan Teresa yang bodoh dan Rival yang arghh sudahlah. Aura bersedakap dada menatap Rival dari atas kebawah dengan tatapan merendahkan.

"Gak ada otak lo ya, jelas-jelas lo sendiri yang dekatin cewek murahan ini kenapa harus nyalahin teman gue?"

Ya sepertinya arah pandangan Aira sebelum masuk kenovel tentang Raya kali ini berbeda. Raya tentu saja tau bahwa Rival pacar Teresa tetapi kenapa masih dekat padahal Teresa sudah memperingatinya baik-baik hingga sampai membullynya.

Rival mencekek leher Aura dengan kuat membuat Aura kesusahan nafas, yang lain kaget namun ada 1 orang yang sedari awal pertengkaran hingga akhir merekam kejadian tersebut lalu mengirimnya kepada seseorang.

"Val, lepasin!" teriak Teresa membuat Rival tersadar lalu menatap Aura dengan benci.

"Jangan pernah ngatai Raya murahan, yang murahan itu lo dan sejak kapan lo natural biasanya juga kayak ondel-ondel" ucapan tajam itu ditujukan kepada Aura.

Aura memegang lahirnya yang kesakitan tetapi setelah itu ia tertawa keras lalu merangkul Teresa dan melupakan apa yang terjadi tadi.

"Emang murahankan, udah tau lo pacarnya Teresa kenapa dia masih dekat-dekat sama lo? Dan masalah make up gue itu bukan urusan lo"

Siswa/siswi yang lain berpikir apa yang dikatakan Aura memang ada benarnya juga.

Rival mengatup giginya keras menahan amarah. "Lo gak tau apa-apa cewek sialan!"

Aura hanya acuh dengan ekspresi Rival. "Gue tau kok alasan lo dekat sama Raya karena permintaan Raya yang pengen ditemenin lo karena bentar lagi bakal mati kan?"

Be AuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang