Be Aura - 12

39.3K 4.4K 155
                                    

Terlihat gadis dengan rambut acak-acak membanting barang-barang disekitarnya. Nafasnya memburu marah kala ia tahu bahwa targetnya sudah menikah dengan musuhnya.

"Irga, gue bakal buat lo bertekuk lutut dan menjadi anjing penurut gue lagi ga, gue gak akan biarkan lo sama Aura bahagia arghhh sialan"

...

Kini kembali ke Aura dan Irga, saatnya unboxing time dimulai.

Aura dan Irga sedang berada disalah satu kamar hotel yang dalamnya sudah dihiasi bunga-bunga dan lilin biar kelihatan suasananya yang romantis.

Aura menatap sekitarnya dengan geli. "Apaan dah bunga-bunga gini, dikira gue mau jualan bunga kali ya" lalu Aura menatap tempat tidur yang sudah ada kelopak bunga mawar yang bertaburan.

"Ini yang hias tempat tidur siapa sih alay bener pake tabur bunga mawar segala dikira ini kuburan apa"

"Nah ini banyak banget lilin buat apa coba? Buat ngepet gitu ya, gue yang jaga lilin Irga yang jadi babinya entar kalau lilinya mati ganti lilin yang lain gitu"

"Berisik ra, protes mulu"

Aura menatap kesal Irga. "Mas Irga diem ya jangan banyak bacot"

Irga terdiam ketika Aura memanggilnya dengan sebutan 'mas', ia bulshing tanpa sepengetahuan Aura.

"Coba ulang kamu panggil aku apa tadi"

Aura berpikir seakan lupa dengan perkataannya padahal barusan tadi ia mengatakannya.

"Hm perkataan yang mana?" tanyanya membuat mood Irga menjadi buruk seketika.

"Yang tadi"

"Yang tadi" Irga yang mendengar itu ingin rasanya melempar Aura dengan pot bunga.

"Bukan"

"Yang tempat tidurnya kayak kuburan?"

"Bukan"

"Yang aku jualan bunga?"

"Bukan"

"Yang kamu jadi babi ngepet gitu?"

"Ck udah ah males"

Aura baru mengingatnya lalu ia tersenyum menggoda Irga. "Mas Irga" panggilnya dengan tangan menggambar abstrak bidang dada Irga.

Jantung Irga tidak karuan, Aura yang melihat itu gencar menggoda Irga.

"Mas Irga, Aura makin sayang sama mas Irga lohh"

Irga tersenyum sendiri tanpa kemauannya, Aura menarik kepala Irga untuk mendekat kepadanya.

Aura mendekatkan bibirnya ke telinga Irga. "Tapi aku gamau manggil kamu mas entar kamu baper"

Sepertinya Aura sangat pandai menghancurkan mood seseorang buktinya Irga sudah kesal dalam sekejap mendengar perkataan itu.

"Emang kenapa kalau aku baper? Wajarkan suami baper sama istri"

Aura menyatukan alisnya. "Suami? Kamu suami aku ga?"

Irga menghela nafas pendek lalu memegang kedua pundak Aura. "Ra kita barusan nikah tadi loh tadiiiiiii" geram Irga mencubit pipi Aura hingga merah.

Aura merintih kesakitan ia melepaskan tangan Irga dari pipinya, ingin marah namun ia teringat sesuatu.

Aura menepuk jidatnya. "Aku lupa kalau kita udah nikah"

Be AuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang