Be Aura - 22

18.4K 2.3K 194
                                    

Irga kini sedang berolahraga pagi mengelilingi taman didekat rumah mereka dengan Aura tentunya.

"Jangan lihat cowok lain!"

Aura mendelik kearah Irga. "Kamu apasih, aku cuma lihat kucing jantan doang gak boleh masa?" protes Aura.

"Sama aja, kucing jantan kan cowok"

"Heran deh lihat kamu, cemburu kok sama kucing"

Irga cemberut mendengarnya. Entah kenapa, Irga sangat tersinggung sekarang.

"Kenapa sih ra kamu ngomong gitu? Apa aku kurang gante-"

Aura langsung memotong perkataan Irga. "Udah kok kamu udah ganteng banget, awas aja kamu kalau berantem lagi sampai muka kamu bonyok cuma karena terlihat ganteng, padahal mau gimanapun kamu tetap ganteng"

5 hari yang lalu, yang dimana Irga mengajak geng Elion untuk tawuran dengan berakhir dipukuli oleh Nino dan Kenzi. Irga langsung pulang menemui Aura, namun respon Aura tidak seperti yang diharapkan oleh Irga, Aura sangat marah bukan senang, membuat Irga uring-uringan selama 3 hari.

Kembali ke Irga dan Aura. Mendengar perkataan Aura, pipi Irga merah merona, Irga segera memeluk Aura untuk menyembunyikan pipinya yang merah.

"Kamu kenapa peluk aku tiba-tiba?"

Irga menggeleng. "Enggak papa-papa kok"

Aura mengangguk saja, Irga kini menggenggam tangan Aura lalu menariknya pergi.

"Kok ditarik sih! Emang mau kemana?" tanya Aura.

Irga melirik Aura sekilas. "Kamu lupa? Kita hari ini mau ke butik, kan bentar lagi aku dilantik jadi CEO diperusahaan opa"

"Eh iya aku lupa ga"

"Yaudah ayo" ajak Irga menarik tangan Aura, tetapi Aura tidak ikut berjalan membuat Irga menatap Aura.

"Makan dulu deh ya ga, aku lap-"

"Kamu lapar ra?" tanya Irga memotong perkataan Aura, sedangkan Aura mengangguk meng-iyakan perkataan Irga.

Entah ada angin apa, Irga kini perhatian kepada Aura. "Kamu mau makan apa? Kita ke cafe aja ya? Atau kita pulang terus aku beliin makanan? Kamu tapi mintanya jangan yang pedas-pedas, gak baik buat kesehat-"

Aura langsung menginjak kaki Irga, membuat Irga merintih kesakitan. Aura berkacak pinggang menatap Irga galak.

"Kamu kenapa sih ga? Aneh banget tau gak"

"Aku perhatian sama kamu salah masa" ujar Irga dengan lesuh.

Aura melirik Irga sinis. "Perhatian kamu berlebihan, aku masih sehat Irga. Ah atau kamu anggap aku babi yang lagi sakit ya?" tanya Aura.

"Sebenarnya aku ini, orang stroke, manusia sehat yang cantik pake banget atau babi ga?" tanya Aura lagi.

"Istri aku"

Aura berdecak. "Ishh bukan itu, kamu anggap aku kayak orang stroke, manusia sehat yang cantik pake banget melebihi banget atau babi?" tanya Aura sekali lagi.

"Manusia"

"Terus kenapa kamu tadi perhatian ke aku berlebihan banget, aku tuh merasa menjadi babi yang diperhatiin"

"Emang kamu kadang-kadang kayak babikan" gumam Irga yang tidak dapat didengar Aura, jika Aura mendengarnya. Habislah dia.

"Emang ada babi yang ke cafe?" tanya Irga membuat mata Aura berkaca-kaca.

"Jadi selama ini kamu anggap aku babi? Padahal tadi kamu bilang aku manusia" lirih Aura lalu pergi meninggalkan Irga.

Irga terlihat kebingungan. "Gua salah ngomong ya?" tanyanya pada diri sendiri lalu menatap punggung Aura yang terlihat menjauh dari pandangannya.

Be AuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang