Saat ini keempat makhluk hidup berjenis kelamin perempuan itu sedang mengintai seseorang dimall. Mereka adalah Aura si pelupa yang lemot, Anggi si cantik gagal kalem, Lena si bodoh bin tolol dan Teresa si bucin yang tersakiti.
"Ini kita ngintai siapa sih?" tanya Lena yang udah rebahan dilantai mall tanpa menghiraukan tatapan orang lain.
Aura tanpa menatap kearah Lena berkata. "Ustt diam jangan banyak tanya nanti mereka dengar"
"Ih bego lo kok makin nambah si ra, kita tuh jauh dari mereka goblok jaraknya 30 meter" ngegas Anggi menghentak-hentak kakinya kesal.
Teresa langsung menatap Anggi aneh. "Kejauhan anggi goblok"
Anggi cengengesan aja lalu kembali menatap orang yang mereka intai. Lena menatap teman-temannya malas.
"Kok gue ngerasa kurang kerjaan banget ya" ujar Lena.
Aura langsung membalikan badannya dan tersenyum kepada Lena. "Nah justru karena kita kurang kerjaan makanya gue kasih kerjaan" ujar Aura ikut rebahan dilantai mall disamping Lena.
"Kerjaan ngintai orang yang gak dikenal gitu?" tanya Lena yang diangguki Aura.
Anggi menatap Lena dan Aura geli. "Buset lo pada ngapain rebahan dilantai mall sih?" tanya Anggi.
"Lo gak tau nggi? Mereka itu pengemis elit" sahut Teresa menatap kasihan teman-temannya.
"Enggak kok gue cuma ngecek lantainya dingin atau gak" ujar Aura yang diangguki Lena.
"Dan ternyata lantainya dingin" tambah Lena.
"Masa? Gue ikutan dong" Anggi langsung ikut rebahan dilantai mall bersama Aura dan Lena.
Teresa menutupi mukanya malu dengan kelakuan teman-temannya.
"Lo semua kenapa rebahan disini sih, katanya mau intai orang"
Aura langsung berdiri kembali bersembunyi sambil mengintai orang dengan kacamata hitam kece badainya yang tadi ia beli lalu menatap teman-temannya.
"Hei hewan kesayanganku ayo bangun jangan rebahan mulu, harus nurut sama majikan lo yang kece badai ini"
Anggi mendelik kepada Aura. "Najis" ketusnya tapi tetap menuruti perkataan Aura.
"Ih lo dapat kacamatanya darimana?" tanya Lena.
"Tadi gue beli pas nguntit mereka"
"Gue juga beli ah biar kayak agen FBI gitu" ujar Lena.
"Kalau lo yang pakai kayak orang buta" sinis Teresa tanpa menatap Lena yang cemberut.
Mereka kini diam, asik menatap seseorang yang sedari tadi mereka intai.
"Gue tebak mereka bakal putus"
Aura melirik sekilas kearah Anggi. "Sok tau lo, kalau mereka gak putus gimana?"
Anggi tersenyum miring. "Ntar suruh aja Teresa jadi pho"
Teresa melototkan matanya, ia menggampar muka Anggi dengan paper bagnya. "Mulut lo pengen banget gua jejel belatung"
Anggi bergidik ngeri. "Yang elit dikit dong, contohnya uang gitu gapapa jejel aja banyak-banyak"
Lena menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tobat kawan, uang itu hanya harta yang dititipkan tuhan, tapi kenapa titipan rafathar banyak bangettt"
Anggi mengangguk. "Sadar diri, lo itu darah hitam bukan darah biru"
"Gue seterong kok" ujar Lena memegang dadanya dramatis.
"Strong goblok" cibir Aura yang dari tadi hanya menyimak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Aura
Fantasy[NAMA JUDUL DI GANTI] Jiwa Aira masuk ke dalam sebuah novel dan menjadi temannya si antagonis yang karakternya hanya muncul 4x di dalam sebuah novel, namanya adalah Aura Catherrina. ***** Ranked: #1-Aura #1-Thewattyawards2021 #1-Bullying #1-Wattpad ...