Be Aura - 4

55.7K 6.4K 1.2K
                                    

Irga memanggil Aura yang kini sedang berada dilapangan basket menonton orang-orang yang sedang bermain basket. Aura yang merasa dipanggil menoleh kearah Irga yang wajahnya sudah merah pertanda ia marah apalagi urat-urat dilehernya kelihatan sangat jelas.

"Ikut gue!" bentak Irga membuat keadaan sekitar hening seketika, Aura tersentak karena tiba-tiba Irga membentaknya.

"Ya santai dong lo jangan bentak-bentak gue juga!" bentak balik Aura menunjuk Irga dengan marah.

Irga tidak peduli, dia dengan kasar menarik tangan Aura membawanya pergi menuju parkiran.

"Heh mau bawa gue kemana?" tanya Aura dengan nada ngegas.

Irga diam saja lalu memasangkan helm ke kepala Aura, Irga tidak tahu itu helm siapa karena ia asal ngambil saja ketika melihat helm didekatnya. Aura mendadak salting karena perlakuan Irga memasangkan helm kepadanya apalagi mereka sangat dekat.

"Naik"

Aura langsung naik tidak membantah, males bertanya percuma saja bakal tidak dijawab oleh Irga jugakan?. Aura pikir dirinya akan dibawa ke tempat yang tenang seperti novel-novel lainnya ternyata ia hanya dibawa ke sekolah Irga yang letaknya pun tidak jauh dari sekolah Aura.

"Ayo" ajak Irga langsung pergi meninggalkan Aura begitu saja, Aura berdecak tidak suka dan cepat-cepat mengejar Irga dengan helm yang masih berada dikepalanya.

Sepanjang jalan banyak yang menatap aneh dan tatapan tanya kepada Aura. Tentu saja alasannya karena simbol diseragam Aura adalah simbol sekolahnya yang merupakan musuh dari sekolah Irga. Aura menatap tajam orang yang secara terang-terangan menatap dirinya.

"Apa lo lihat-lihat, gak suka lo?" tanya Aura ingin menghampiri siswi yang pakaiannya cukup ketat itu. Baru melangkah, kerah seragam Aura ditarik oleh Irga dari belakang.

"Ih lepasin gue bukan kucing"

Irga hanya cuek saja tidak menanggapi. Banyak yang bertanya-tanya hubungan Irga dengan pembully musuh sekolah mereka itu apa?. Ternyata Irga membawa Aura ke uks. Aura tidak habis pikir dengan pikiran Irga.

"Jadi lo dateng ke gue bentak-bentak gak jelas lalu bawa gue pergi kesekolah lo cuma buat ke uks doang gitu"

"Hm" Irga hanya berdehem saja sambil mengambil kotak P3K

"Tau gitu gue ogah ikut lo"

Irga menaikan satu alisnya bertanya. "Kenapa?"

"Ya gua pikir lo tu kayak cowok-cowok dinovel yang sering gue baca yang si cowok bawa ceweknya ke pantai, cafe, mall, taman atau apalah gitu eh tau-taunya cuma bawa gue ke uks sekolah lo doang padahal uks disekolah gue juga ada"

Irga terkekeh kecil. "Halu dan sejak kapan lo jadi cewek gua?" tanya Irga.

Malu, itu yang dirasakan Aura saat ini. Aura menggigit bibir bawahnya lalu menatap Irga yang juga menatapnya.

"Ah udah lah jangan dipikirin lagian gue salah ngomong tadi hehe" ujar Aura cengengesan.

Irga menatap Aura dengan lekat. "Kalau jadi cewek gue juga gpp" ujar Irga kemudian mengobati leher Aura yang memerah akibat dicekik tadi.

"Hah"

Ekspresi bodoh dan lemot terpampang jelas dimuka Aura membuat Irga gemas menampol mukanya. Aura kaget tiba-tiba mukanya ditampol oleh Irga.

"Heran gue sama lo gak ada romantis-romantisnya jadi cowok" kesal Aura kemudian berbaring diranjang uks.

"Pergi lo gue laper mau tidur"

"Stres"

Sepertinya berbicara dengan Irga dapat memancing amarah di diri Aura. Aura kini duduk menghadap dengan Irga.

Be AuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang