Adara masuk kedalam sekolah nya dengan keadaan bingung. Kenapa semua orang melihat kearah nya? Apakah ada yang salah dengan nya? Semua orang melihat kearah nya seakan-akan ia adalah makhluk primitif yang datang ke sekolah.
"ADARA!"
Adara menoleh kearah belakang saat mendengar suara seseorang memanggil nya. Ia mengerutkan keningnya saat melihat Tasya berlarian menghampiri nya.
"Oh my god bitch! I can't believe it's you. Gue ampe Cengo dulu tadi anjir baru berani manggil lu"ujar Tasya sambil membolak-balik tubuh Adara.
"Alay Lo mah"cibir Adara lalu menarik lengan Tasya untuk masuk kedalam sekolah.
"Pala Lo alay! Rambut di cat dark brown, seragam gak ketat, rok gak pendek, kaos kaki di di atas mata kaki, dan satu lagi nih, Lo bawa buku? Masih gak abis pikir gue"ujar Tasya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.
"Gak usah di pikirin. Orang gue aja gak mau lo pikirin"balas Adara sewot.
"Yee si anying nyebelin banget"balas Tasya sambil menoyor kepala Adara pelan.
Mereka berdua berjalan di lorong kelas 11 dengan banyak mata yang menyoroti. Beruntung Adara saat ini sedang tidak mood untuk ribut, jika tidak mungkin mata orang-orang yang sedari tadi memandangi nya sudah akan ia colok.
Masuk ke dalam kelas, Adara kontan memutar bola matanya malas. Seluruh atensi kelas langsung teralihkan pada nya. Mereka melihat nya seakan-akan ia adalah makhluk asing yang tersesat di bumi.
"Apasih anjing?! Biasa aja ngeliatin gue nya. Tau kok gue cantik, tapi gak usah gitu juga kali"ujar nya lalu berjalan menuju tempat duduk nya dengan Kayla.
Disana, Kayla sudah menyambut nya dengan senyuman manis. "Halo Kayla bidadari Garuda"sapa Adara sambil memeluk Kayla pelan.
Kayla terkekeh pelan lalu melepaskan pelukan mereka. "Aku suka penampilan baru kamu"ujar nya.
"Thanks"ujar nya dengan senyum manis yang ia miliki.
***
Bel tanda waktu istirahat sudah berbunyi, siswa-siswi SMA Garuda pun berlomba-lomba pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncong selama jam pelajaran tadi.
Adara dan yang lainnya berjalan menuju kantin. Mereka melewati koridor di dekat lapangan basket untum sampai ke kantin lebih cepat. Adara menoleh kearah lapangan saat ia melihat arganya yang sedang bermain basket di sana.
Pandangan mereka bertemu, Adara menghentikan langkahnya dan berdiri menghadap ke lapangan. Ia merentangkan tangan nya dan memutar tubuhnya. Menunjukkan penampilan barunya kepada Arga.
Tidak ada reaksi berlebih dari Arga. Cowo itu hanya mengangguk sekilas lalu kembali melanjutkan permainan basket nya.
"Ya Allah nyebelin banget. Untung gue sayang"dengus Adara sambil menghentakkan kaki nya kesal. Ia berjalan menuju ke kantin sendirian karna tadi ia sudah menyuruh teman-teman nya untuk pergi ke kantin duluan.
Masuk kedalam kantin, Adara langsung disambut dengan tatapan dari seluruh orang yang berada di sana. Bukan hanya tatapan, Adara bahkan bisa mendengar beberapa diantara mereka membicarakan diri nya. Namun sayang nya, dia tidak bisa mengetahui apa topik yang di bahas oleh orang-orang tersebut.
"Buk, ayam geprek pedes banget sama teh 1"pesan nya pada penjaga kantin. Setelah makanannya siap, adara memilih untuk makan di dalam kelas. Suasana di kantin sangat tidak mengenakkan untuk aktivitas makan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔2
Teen FictionSequel of adkel vs kakel "Arga itu sempurna. Ganteng, Pinter, Populer, Anak orang kaya, sayang orang tua, jagoan lagi! Gimana gue gak jatuh cinta coba sama dia?! Duh calon imam gue"-Adara Kirana "Terkadang harapan yang terlalu tinggi lah yang membua...