Adara berjalan keluar dari dalam apartemen nya sambil mengikat Cepol rambutnya. Sore ini, Adara berencana untuk membeli kebutuhan-kebutuhan nya di supermarket dekat apartemen.
Adara juga akan ke pasar untuk membeli bahan makanan. Sebenarnya bisa saja ia membeli nya di supermarket itu. Tapi, jika ia membeli di pasar maka harga nya akan lebih murah. Maklumi saja, Adara sekarang harus berhemat. Ia sekarang sudah tidak mendapatkan uang bulanan dari papa nya. Hanya mengandalkan honor model yang ia dapat. Adara mungkin akan mencari kerja part time. Ya, kalian tau bukan jika kebutuhan hidup sekarang sangat banyak dan mahal?
Adara memasuki supermarket terdekat di sana lalu langsung mengambil keranjang belanjaan. Ia langsung menuju ke rak sabun. Ia membeli deterjen untuk mencuci pakaian, Sabun cuci piring, sabun mandi dan shampo.
Setelah selesai membeli barang-barang yang ia butuhkan, adara langsung berjalan ke arah kasir untuk membayar barang-barang yang ia beli. "Berapa mba?"tanya nya.
"150k kak"Adara mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu lalu memberikan nya pada kasir. Setelah mendapat kembalian nya, Adara langsung berjalan keluar dan menuju ke apartemen nya. Ia akan menitipkan belanjaannya pada satpam yang berjaga di depan lalu setelah nya ia akan langsung pergi ke pasar.
"Pak musss aku numpang naroh belanjaan ya, nanti ak ambil pas pulang dari pasar"ujar nya pada satpam yang berjaga di depan.
"Siap neng"balas satpam tadi.
Adara menaiki angkot untuk menuju ke pasar terdekat. Begini-begini Adara pernah naik angkot. Adalah sekali atau dua kali.
Sampai di pasar yang ia tunggu. Adara langsung menuju kebagian sayur-sayuran. Ia membeli banyak sekali sayuran-sayuran segar. Ia juga membeli beberapa potong ayam. Tidak lupa beberapa bumbu penyedap rasa yang tidak ada di dapur apartemen Tasya.
Selesai membeli bahan-bahan makanan yang ia butuhkan, adara langsung berjalan keluar pasar sambil menunggu ada angkot yang lewat.
"Kok ngga ada angkot ya?"tanya adara bingung. Ia melihat jam yang ada di tangan nya. Masih jam 4 sore. Kenapa tidak ada angkot yang lewat?
Setelah menunggu sekitar 20 menit. Adara akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki. Tidak terlalu jauh dari apartemen nya tapi cukup melelahkan jika harus berjalan kaki.
"Gue pake lupa bawa hp lagi"gumam Adara pelan saat terlintas di pikiran nya untuk menaiki ojek online.
Adara berjalan di pinggiran trotoar sambil bersenandung pelan. Beberapa kali cewe dengan rambut di Cepol itu memindahkan kantung belanjaan nya dari tangan kanan ke tangan kiri akibat dari pegal yang melanda.
Adara tiba-tiba berhenti di depan sebuah cafe. Cafe cantik nan aesthetic khas anak jaman sekarang. Adara meraba saku jaket yang ia pakai. Alhamdulillah masih ada beberapa lembar uang yang sepertinya sih cukup untuk sekedar minum di dalam cafe ini.
Adara masuk kedalam membuat suara lonceng yang ada di atas pintu itu mengalihkan perhatian orang-orang yang ada di sana.
"Selamat datang"sambut salah seorang pelayan yang ada disana. Adara tersenyum ramah lalu memilih tempat duduk untuk nya. Ia memilih tempat duduk di pojok belakang. Selain karna pemandangan nya yang bagus, disana juga terdapat kaca besar sehingga Adara bisa melihat kearah luar cafe.
Setelah selesai memesan pesanannya. Adara lantas melihat kearah luar jendela, memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang disana.
"Terima kasih"ujar adara pada pelayan yang mengantarkan pesanan nya. Ia melihat kearah pancake stroberi itu dengan tertarik.
Ia mencoba memakan sepotong pancake tersebut lalu setelahnya tersenyum senang. Demi apapun! Pancake ini pancake terenak yang pernah Adara makan.
"Sri, kamu sudah dapat kan karyawan yang saya minta?"Adara menoleh kearah dua orang yang sedang berbicara di dekat meja kasir itu. Mereka butuh karyawan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔2
Teen FictionSequel of adkel vs kakel "Arga itu sempurna. Ganteng, Pinter, Populer, Anak orang kaya, sayang orang tua, jagoan lagi! Gimana gue gak jatuh cinta coba sama dia?! Duh calon imam gue"-Adara Kirana "Terkadang harapan yang terlalu tinggi lah yang membua...