"Bunda, buah-buahan di dalem kulkas udah pada abis bun"adu vira pada bundanya yang sedang asik menonton acara ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi.
"Es krim juga abis bun"sambung vina yang berada di vira.
Nayra mengangguk lalu berdiri dari duduknya. "Tapi ayah kalian belum pulang. Bunda pergi nya sama siapa dong?"tanya nayra bingung.
Tadi pagi azka memang izin kepada nya. Katanya, hari ini ia akan pulang terlambat karna lembur. Ntahlah, nayra dengar-dengar ada alat baru dari inggris yang baru saja di beli oleh rumah sakit milik azka.
"Sama abang aja bun"tawar arga yang langsung di setujui oleh nayra.
Nayra dari dulu sangat-sangat jarang meminta bantuan kepada anak nya seperti 'anterin bunda kesini yuk' atau 'temenin bunda belanja dong'
Anak-anak nya selalu memiliki inisiatif sendiri untuk menolong bunda nya ini. Walaupun arga sedikit dingin dan cuek, tapi laki-laki jangkung itu adalah orang paling peka diantara saudara nya yang lain.
"Udah minta duit belum sama paduka Raja bun?"tanya Andra yang baru saja turun tangga bersama dengan arga yang turun setelah mengambil kunci motor dan jaket kesayangan nya. Bomber navy.
"Udah dong. Nih liat A' "balas nayra bangga sambil memamerkan kartu kredit milik azka yang sudah berada di tangan nya.
Oh ya ada satu hal lucu yang harus kalian ketahui. Kemarin, mereka sedang videocallan dengan mama azka yang berada di Bandung. Tiba-tiba ditengah obrolan, mama azka yang notabene nya adalah nenek dari Andra dan yang lain, memanggil andra dengan sebutan Aa'. Sontak hal itu pun mengundang gelak tawa dari yang lain. Dan akhirnya sampai sekarang, andra di panggil dengan sebutan Aa'.
"Mantap bunda ku"balas andra sambil mengangkat jempol nya keatas.
"Dah yuk bun"kata arga menginterupsi kedua nya. Mereka berdua pun akhirnya pergi menuju salah satu pusat perbelanjaan di dekat rumah mereka. Arga menggunakan motor cbr250 hitam kesayangan nya.
"Abang ikut apa disini aja bun?"tanya arga saat mereka sampai di depan sebuah supermarket yang besar. "Ikut aja ya, buah-buahan nya kan berat ga"balas nayra yang langsung di setujui oleh arga.
"Kamu mau apa?"tanya nayra saat ia sedang sibuk memilih buah-buahan untuk persediaan dirumah. "Kayak biasa aja bun"jawab arga.
"Kamu yang ambil gih, berat semangka nya"arga pun mengangguk lalu mulai mengambil tiga buah semangka dan memasukkan nya kedalam troli belanjaan.
"Bunda?"panggil seseorang. Ini bukan suara arga. Suara ini berasal dari belalang nya. Dia pun menoleh dan menemukan sahabat anak nya itu yang sedang berdiri sambil mengeluarkan cengiran khas nya.
"Eh Bara. Ngapain nak?"balas nayra ramah. Bara menggaruk tengkuk nya pertanda dia bingung. Sialan memang adara Kirana.
Mereka tadi baru saja habis pulang dari mall. Saat di jalan tiba-tiba saja mata Adara tidak sengaja melihat pasangan ibu dan anak ini yang sedang berjalan masuk ke dalam sebuah supermarket.
Adara pun langsung heboh dan memaksa Bara untuk singgah sebentar dan membelikan barang-barang lain. Sebenarnya alibi belakang supaya arga tidak curiga pada mereka.
"Nemenin dia beli sesuatu bun"tunjuk Bara pada Adara yang sedang tersenyum lebar di samping nya.
'Kapan lagi ketemu ibu mertua' cengirnya dalam hati.
Jujur ini adalah kali pertama Adara bertemu dengan bunda arga. Biasanya dia hanya mendengar dari cerita anak-anak andromeda saja. Dan kadang juga dari instagram nya nayra sendiri. Iya, dia mengetahui instagram nayra setelah membujuk el dan berjanji akan membelikan apapun yang laki-laki jangkung itu inginkan.
"Adara bunda"kata adara memperkenalkan dirinya. Hati nayra mencelos. Tiba-tiba saja raut wajah nya berubah menjadi murung.
Adara sedikit kebingungan. Dia berbuat sesuatu yang salah ya?
Tiba-tiba saja tangan nayra mengusap pelan rambut panjang milik Adara. "Kamu cantik banget"kata nya dengan tulus.
Saat mendengar itu. Rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang dalam diri adara. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu sejak ia kecil.
"bun"panggil arga pelan. Dia tau bunda nya tersebut sedang mengingat sesuatu yang membuat hati nya sedikit sakit.
Nayra menoleh lalu mengusap sedikit bulir air mata yang turun dari mata kanan nya. Menghela nafas lalu menoleh kembali kearah adara yang sedang memperhatikan nya dengan tatapan bingung. "Adara"panggil nya.
"Iya Tan"jawab adara cepat. Dia mengganti panggilan bundanya tadi dengan tante karna takut nayra merasa tidak nyaman.
"Bunda aja gak apa-apa kok. Bunda duluan ya, kasian yang lain nungguin pesanan nya dirumah"kata nayra sambil mengelus pelan surai kecoklatan milik adara.
"Kamu hati-hati nanti pulang nya. Bara jangan ngebut-ngebut ya bawa motor nya"pesannya. Bara pun mengangkat tangan nya hormat. "Siap bun"
Nayra hanya terkekeh pelan lalu kembali menatap adara dengan tatapan sendu. "Boleh bunda peluk kamu?"tanya nayra. Adara pun mengangguk lalu setelahnya nayra langsung memeluk tubuh adara dengan hangat.
Selang beberapa detik, nayra pun langsung melepaskan pelukan itu. "Bunda duluan. Kalian lanjutin aja belanja nya"kata nayra lalu setelah nya pergi dari hadapan mereka berdua selepas adara dan bara yang membalas dengan 'iya hati-hati bun'.
***
Disinilah Adara Kirana sekarang. Di balkon kamar nya sambil menikmati hembusan angin yang menerpa kulit putih mulus miliknya.
Bayangan nayra yang memeluk nya tadi masih terngiang-ngiang di benak gadis itu. Jujur, ini pertama kali adara di peluk seseorang dengan gelar 'ibu' setulus ini. Walaupun nayra bukan ibu kandung nya. Tapi, dia bisa merasakan kasih sayang seorang ibu dari pelukan wanita itu.
Dari ia kecil atau sejak ia lahir. Dia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Jangankan kasih sayang seorang ibu, bertemu ibu nya saja dia tidak pernah. Papa nya tidak pernah bilang apa-apa ketika dia menanyakan di mana mama nya.
Ntahlah, mulut papa nya itu seakan bungkam saat ia meminta kejelasan dimana mama nya. Lelah bertanya, adara pun memutuskan untuk tidak lagi bertanya apapun pada papa nya. Percuma, laki-laki yang ia sebut dengan papa itu tetap akan bungkam.
Dirumah sebesar dan seluas ini. Adara tinggal sendirian. Tidak, dia tinggal bersama satu asisten rumah tangga nya yang ketika malam hari akan pulang kerumah nya.
Ya, hanya dia yang ada disini. Papa nya, tidak pernah perduli padanya. Dia lebih memperdulikan keluarga baru nya yang ada di sana.
Dan adara tidak akan pernah sudi untuk tinggal bersama mereka. Sampai kapan pun.
"Non, bibi pulang dulu ya. Makan udah siap. Rumah udah bibi kunci semua"adara terkesiap. Itu suara asisten rumah tangga nya.
"Iya bi"
Dan adara pun benar-benar sendirian sekarang. Dirumah besar ini.
Tbc
Mau liat cast mereka gak?
Btw, yang baca adkel vs kakel pasti ngeh kenapa nayra kaget pas denger nama adara
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔2
Teen FictionSequel of adkel vs kakel "Arga itu sempurna. Ganteng, Pinter, Populer, Anak orang kaya, sayang orang tua, jagoan lagi! Gimana gue gak jatuh cinta coba sama dia?! Duh calon imam gue"-Adara Kirana "Terkadang harapan yang terlalu tinggi lah yang membua...