Hal paling menjengkelkan di hari senin bagi para siswa dan siswi adalah upacara. Apalagi ketika mendengar kata-kata mutiara dari kepala sekolah.
"Panas banget tuhaaan!"teriak Tasya tertahan. Matahari sudah berada di atas. Dan, kepala sekolah nya itu tetap saja sibuk mengoceh di depan sana.
"Dia ngga mikirin kita kali ya? Dia mah enak tempat nya teduh. Lah kita, kaya ikan asin gini"omel jeje. Apakah kepala sekolah nya itu tidak tau, jika perawatan kulit sekarang sangat mahal?
Adara berdecak kesal saat melihat kepala sekolah nya masih saja asik berbicara di depan sana. Ingin rasanya dia mencukur habis kumis pak suhadi—kepala sekolahnya yang panjang itu.
"Oh iya, ada satu informasi lagi. Kelas 10 11 dan 12 akan melaksanakan trip ke salah satu bukit di kota sebelah sebagai bentuk kerja sama antara sekolah kita dengan pihak sponsor. Trip ini juga merupakan penutupan dari kegiatan kelas 12 diluar sekolah. Karna setelah ini mereka akan fokus kepada TO dan ujian-ujian lainnya"
Mata adara membulat dengan senyuman bahagia yang terbit di bibir nya. "YESS NGGA BELAJAR"teriak nya senang.
Sontak saja, pekikan nya tersebut mengundang gelak tawa dari yang lain. Bu yani bahkan sudah melotot kearah adara yang berada di barisan paling belakang.
"Ups sorry"ucap nya dengan kekehan.
Upacara berlanjut. Sekitar 15 menit setelah nya, upacara selesai dan para murid pun di perkenankan untuk bubar.
"Suka nih gue kalo ngga belajar gini"ujar Tasya saat mereka berlima berjalan menuju ke kelas.
Diva yang berada di sebelah gadis itu pun langsung memberikan pukulan pelan di kepala Tasya. "Yeuuu, kalo soal gak Belajar aja, semangat lo!"
Tasya mendelik kesal lalu membalas diva dengan hal yang serupa. "Kayak lo ngga aja sih anjir"ujar nya kesal.
***
Anak-anak inti andromeda sedang berkumpul di kelas IPA 1. Arkana yang merupakan murid dari kelas IPA 5 pun sudah di culik oleh nathan untuk di bawa ke kelasnya.
"Jadi, nanti penyerahan ketua andromeda di mana?"tanya kenan. Mereka berkumpul di sini memang untuk membicarakan hal ini. Untungnya semua guru hari ini sedang sibuk mempersiapkan acara trip mereka nanti.
"Gue prefer yang di sumba sih. Penginapan nya keren-keren cuy. Ada yang langsung ngadep pantai lagi. Jadi deket misalkan kita buat acaranya di pantai"ujar nathan dengan semangat.
"Eh Balikpapan juga ada loh yang kayak begitu. Gue lupa nama hotel nya apa"sahut gandhi. Cowo satu ini memang memiliki keluarga di Kalimantan.
"Golden orchid?"tanya arkana. Bukan apa-apa. Seingatnya, ayah nya juga punya salah satu cabang hotel di Balikpapan. Dan kalau tidak salah, hotel tersebut memang langsung menghadap pantai.
"Nah iya. Kok lo tau?"tanya gandhi bingung.
"Punya ayah gue"balas nya santai.
Gandhi menggeleng-gelengkan kepalanya heran. Bagiamana bisa hotel sebesar tadi akan jatuh ke tangan arkana yang sangat amburadul? Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jika arkana memimpin sebuah perusahaan besar.
"Nah iya lupa gue. Bapak lo kan orang kaya ya ar. Coba lo tanyain, dia punya hotel ngga di dua pulau tujuan kita"ujar el. Arkana mengangguk singkat lalu mengambil handphone nya dari dalam saku celana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa ✔2
Teen FictionSequel of adkel vs kakel "Arga itu sempurna. Ganteng, Pinter, Populer, Anak orang kaya, sayang orang tua, jagoan lagi! Gimana gue gak jatuh cinta coba sama dia?! Duh calon imam gue"-Adara Kirana "Terkadang harapan yang terlalu tinggi lah yang membua...