07. Retak

44 22 18
                                    

Di upload tanggal 10 Juni 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di upload tanggal 10 Juni 2021

Selamat membacaaaaa:*

🌻

              Haikal uring-uringan saat Andita selalu mengabaikan panggilan dan pesan darinya. Mulai dari Imess, WhatsApp, Line, Instagram, Telegram, KakaoTalk sampai Tiktok pun sudah Haikal coba. Tapi Andita mengabaikan semuanya. Bahkan saat Haikal mendatangi rumah kos gadis itu, Andita sama sekali tidak mau keluar untuk menemui dirinya. Ia benar-benar marah. Dan ini pertama kalinya mereka bertengkar separah ini.

Haikal menjadi merasa bersalah. Setiap mengingat momen malam itu, Haikal selalu menyumpahi tindakannya sendiri. Pria itu menyesal telah bertindak bodoh dan gegabah. Apalagi pada Andita, sahabatnya sendiri. Astaga Haikal. Ceroboh sekali dirinya.

Namun Haikal tetap lah Haikal. Ia akan melakukan apapun demi mendapatkan maaf dari Andita dan kembali berbaikan dengan gadis itu. Haikal sampai rela menanti Andita yang masih sibuk presentasi di dalam kelas. Sudah hampir tiga puluh menit Haikal menunggu gadis itu. Namun sepertinya mahasiswa yang ada di dalam sana masih sibuk mengajukan pertanyaan demi pertanyaan pada kelompok Andita yang sedang membuka sesi pertanyaan setelah menyuguhkan materi presentasi mereka tadi.

Setelah kembali menunggu sekitar 15 menit dengan bermain ponsel miliknya, Haikal pun menoleh saat langkah kaki terdengar mendekati dirinya.

"Ngapain Kal? Nungguin Dita?" Tanya Jonathan yang baru keluar kelas tersebut pun menghampiri Haikal yang tengah duduk sendirian.

"Iya nih. Masih marahan anaknya." Ujar Haikal lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celana.

Sembari menunggu Andita, Jonathan yang masih ingin berlama-lama di kampus pun memilih untuk menemani Haikal. Dua pria itu membicarakan seputar motor, game dan bola. Jonathan tahu bahwa Haikal sedang tak baik-baik saja dengan Andita. Dari yang terakhir kali ia lihat, sepertinya mereka bertengkar. Tapi Jonathan tak pernah mau bertanya tentang bagaimana hubungan orang lain berjalan. Itu bukan urusannya. Jika mereka bercerita, maka barulah Jonathan akan menanggapi. Namun jika tidak, ya cukup sekian dan terimakasih. Jonathan tak akan pernah mau ikut campur sekalipun itu Andita—mantan gebetannya.

"Renan?" Jonathan bingung saat tiba-tiba anak fakultas sebelah itu berjalan mendekat ke arah mereka.

Haikal menoleh. Tatapannya ya tatapan seperti biasanya. Tidak berminat.

"Andita pulang sama gue. Lo duluan aja sana." Ujar Haikal kemudian.

"Udah bubar tuh kelasnya." Ucap Jo memberitahu sembari melihat ke arah Andita yang tengah memukuli punggung Panji kesal karena sudah memberi pertanyaan sulit untuknya saat sesi tanya jawab tadi.

Koridor terlihat ramai. Andita pun tak menyadari kehadiran Haikal dan Renan di dekat kelasnya.

"Tuan putri sedang dinanti." Bisik Panji lalu mengarahkan kepala Andita ke arah jam 11.  Gadis itu terdiam. Haikal dan Renan terlihat berdiri sebelahan. Ditambah Jonathan yang juga berdiri di sana.

Renandita dan Semesta || revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang