22. Tentang Pilihan

29 16 27
                                    

Ditulis dan diupload tanggal 27 Juli 2021

Double update nih! Hehe
Kayanya goals RdS buat end bulan Juli ga bakalan sempet deh. Maybe Agust pertengahan.

Jangan lupa vote komen dan share ya. Tenkyuuuuuu

🌻

        Menurut mereka ini bukan penculikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

        Menurut mereka ini bukan penculikan. Tapi hanya pertemuan sederhana yang dilakukan secara paksa.

Kini Andita duduk di sini, di antara dua manusia biang keladi yang sesungguhnya.

Xio dan Deri. Siapa lagi kalau bukan mereka?

"Mau lo apaan sih?!" Tanya Andita entah untuk keberapa kalinya.

Meskipun ia tidak diculik seperti apa yang terjadi di film-film dan konsep sinteron— disekap, diikat segala macam, Andita tetaplah risau.

Di ruang tamu yang tampaknya masih sangat baru untuk ditinggali ini, Andita was-was. Dia tak takut. Tapi dia hanya ngeri jika dua pria ini berani macam-macam pada dirinya.

"Mau gue?" Tanya Xio lalu duduk di samping Andita.

Gadis itu menoleh.

"Ini."

Mata Andita melebar. Wajahnya dengan wajah Xio hanya terpaut dua senti. Bahkan hidung mereka nyaris bersentuhan.

Jantung Andita berdetak kencang. Ia panik dan langsung menjauhkan wajahnya dari Xio. Sungguh, Andita sangat cemas dengan keselamatan harga dirinya.

Tapi belum sempat Andita menjauh, Xio menahan tengkuk dan bahu Andita. Seakan dia sudah membaca bagaimana reaksi gadis itu di hadapannya.

Xio tak membiarkan jarak terkikis di antara mereka. Bahkan dengan kurang ajarnya, Xio kembali mendekatkan wajahnya. Dan untuk kali ini, dengan beraninya Xio memiringkan kepala demi bibirnya yang semakin dekat dengan bibir Andita.

Sementara Deri, dia hanya sibuk dengan ponselnya.

Bugh!!!

Meski sakit, Andita menyuduk kening Xio kuat-kuat dengan keningnya. Bahkan Andita sempat menarik rambut lelaki tersebut. Napasnya tidak teratur. Andita panik, tapi rasa amarah itu lebih mendominasi.

Andita langsung berdiri dan berjalan cepat menuju pintu depan yang sebenarnya tidak terkunci.

Xio meringis. Ia biarkan gadis itu pergi.

"Dapet ga?" Tanya Xio pada Deri.

Deri tertawa keras. Akhirnya, setelah sedari tadi menahan tawa saat melihat pasangan uwu dadakan di hadapannya itu, kini Deri tertawa lepas.

Ia menertawakan kelicikan mereka dan kebodohan Andita.

"Dapet dong. Nih." Ujar Deri lalu menunjukkan layar ponsel yang menampilkan beberapa foto kegiatan Xio dan Andita tadi.

Renandita dan Semesta || revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang