09. Talk and Apologizing

41 22 18
                                    

   

       Ditulis dan diupload tanggal 19 Juni 2021Selamat membaca dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     
  Ditulis dan diupload tanggal 19 Juni 2021
Selamat membaca dan jangan lupa untuk meninggalkan jejak:*

🌻

           Malam itu Renan dan Unan tak sempat untuk berbicara karena sudah terlalu malam dan lelah. Pun kadar kantuk yang mereka derita sudah menumpuk meminta untuk segera terlelap. Jadilah, dua pria kakak beradik tersebut berbagi kisah di pagi hari yang ditemani lemon tea tanpa gula buatan Renan. Ya seperti biasa, Renan tidak akan pernah melewatkan pagi produktifnya. Kecuali jika keadaan sedang tidak kondusif, barulah Renan tidak akan sempat menyeduh teh sehatnya itu. Seperti pada hari pemakaman Bapak. Orang gila mana yang menyeruput teh hangat disaat orangtuanya meninggal? Tentu tidak ada! Setidaknya bagi Renan dan keluarga.

Renan menghirup dalam aroma teh hijau bercampur lemon tersebut. Duduk di ruang tengah sembari menikmati berita di pagi hari ini. Lalu ada Unan yang baru menempatkan dirinya di samping Renan. Pria itu mengambil posisi sebelum berangkat kerja.

"Jadi kamu kenapa?" Tanya Unan to the point.

"Selain bapak berpulang, apa yang bikin kamu gelisah?" Unan menatap adiknya ini lamat-lamat.

Renan pun meletakkan cangkirnya, pria itu menghembuskan napasnya. Seperti ada beban yang ia tanggung.

"Andita." Cicit Renan.

Dan seperti dugaan Renan, Mas Unan nya itu pasti akan meledeknya duluan. Lihatlah, Unan sudah terkekeh dengan wajah jenakanya itu.

Unan langsung berdeham menyadarkan dirinya saat melihat raut wajah Renan yang mulai tampak kesal.

"Andita kenapa?" Tanya Unan.

"Aku ngerasa kayanya Andita sakit gara-gara sering nemenin aku deh Mas. Nemenin Karin juga."

"Aku denger Andita juga ga bisa tidur waktu pulang dari pemakaman Bapak. Belum lagi kayanya Andita juga lagi berantem sama Haikal gara-gara aku."

Mas Unan yang tampak serius mendengarkan keluh kesah Renan pun hanya mengangguk pelan.

"Ya udah kalau gitu kamu hubungi Andita dulu, tanyain kabarnya gimana. Semalem ga enak badan kan katanya?" Ujar Unan memberikan saran.

"Dan lagi, kamu tau darimana kalau Andita berantem sama temennya itu gara-gara kamu? Daripada banyak salah paham dan prasangka mending kamu tanyain langsung ke anaknya."

Renan terlihat berpikir, "Eumm, aku nebak aja sih Mas." Ucapnya.

"Jalan satu-satunya ya kamu harus lebih terbuka aja sama Andita. Tapi pertanyaannya, kamu suka ga sama tuh anak? Kamu pasti tau kan kalau Andita suka banget sama kamu?"

Renan mengangguk, "Iya, aku tau Andita punya rasa sama aku. Tapi Mas,"

"Kenapa?" Tanya Unan.

"Aku ga punya perasaan lebih untuk Andita."

Renandita dan Semesta || revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang