37. Makna Merelakan

24 14 12
                                    

Ditulis 13 Oktober 2021, dan diupload 14 Oktober 2021.

Meski pemeran utama telah pergi, tak menandakan kisah mereka pun telah usai.
Cukup banyak hari yang belum kita ketahui tentang elegi di antara mereka yang pernah membuat janji.

Selamat menikmati.

🌻

Bahasa cinta yang terindah atas kehilangan seseorang yang kita cintai, adalah merelakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahasa cinta yang terindah atas kehilangan seseorang yang kita cintai, adalah merelakan.

(Shanna Shannon - Rela)

🌻

Begitu banyak kisah tentang cinta. Begitu banyak pula jalan untuk menggapainya. Tapi dari semua cerita, mengapa harus mereka yang berurai air mata? Mengapa harus mereka yang merasakan derita? Seolah semesta tak pernah berpihak pada mereka untuk menuju akhir yang bahagia.

"Intinya, bagian perut hingga dada tidak boleh terkena benturan yang keras. Itu bisa membahayakan bagian organ dalam."

Dahulu, saat Renan dihantam oleh dua orang biang keladi, Xio dan Deri, dokter bilang bahwa Renan masih beruntung karena tidak terjadi perdarahan pada bagian dalam tubuh akibat pukulan dan tendangan yang diterimanya. Asal, pria itu dapat menjaga tubuhnya setelah ini. Sebab, menjaga sesuatu yang rentan rapuh itu adalah suatu hal yang sulit jika tidak berhati-hati.

Tapi, hari itu, di depan gudang fakultasnya, Renan lupa tentang janjinya. Ia telah melanggar aturan dokter dengan cara adu jotos dengan Haikal. Dan hari berikutnya, Renan tak dapat lagi melindungi dirinya sendiri. Salahnya telah menyulut Haikal yang kalut.

Hari itu, Renan telah membiarkan satu hal yang berakibat fatal pada dirinya.

Harusnya, saat itu Renan segera masuk ke IGD untuk memeriksa keadaannya. Harusnya, hari itu Renan jawab bahwa dirinya tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Harusnya, waktu itu, jika saja Renan tidak bertindak bodoh, maka tak akan secepat ini pula ia akan pergi.

Hal yang diwanti-wanti sejak awal telah Renan abaikan begitu saja. Ia tahan sakit pada perutnya yang terasa nyeri demi Jonathan yang tengah bersedih hati akibat kehilangan sosok kakak yang teramat dicintai.

Renan, dia adalah manusia paling bodoh di muka bumi ini. Renan, dia adalah manusia baik hati yang tersakiti. Renan, dia adalah manusia yang telah dibohongi oleh semestanya sendiri. Dan kini, Renan harus pergi meninggalakan saudara dan kekasih hati.

Malam berteman rembulan begitu terasa pilu. Rumah kontrakan yang teramat sederhana tersebut dipenuhi oleh isak tangis kehilangan. Penuh dengan sebuah ketidaksangkaan bahwa sang pemilik raga sudah tak lagi bernyawa. Renan, tanpa berpamitan telah pergi meninggalkan.

"RENAN BANGUN!!!"

Dia, sosok yang pernah Renan dapati menangis dan mengadu di pusara Bapak, meraung bukan kepalang saat menyadari sang adik benar-benar tak lagi bernapas. Dia yang telah sabar menghadapi segala cobaan hidup tersebut tak sanggup lagi rasanya untuk menatap sang adik yang pucat pasi.

Renandita dan Semesta || revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang