38. Pejuang Restu Semesta

31 14 12
                                    

Ditulis dan diupload pada tanggal 14 Oktober 2021

Terimakasi karena telah bersuara wahai kamu yang sedang membaca<333

🌻

Song Recommendation ; Akhir Tak Bahagia - Misellia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Recommendation ;
Akhir Tak Bahagia - Misellia

🌻

Renan, ia telusuri jalanan menuju gerbang TPU bersama Jonathan. Saat itu, Renan mengadahkan wajahnya pada langit sore. Cahaya ini, mengingatkannya pada hari dimana semburat jingga yang kala itu menyapa wajah Andita.

Hari itu, adalah hari duka. Gadis tersebut bertutur kata tentang elegi kehidupan.

Andita bilang, Renan harus percaya. Bahwa dalam hidup itu selalu ada yang datang dan pulang. Ada yang pergi lalu kembali. Sebab semesta pasti punya rencana yang jauh lebih menakjubkan dari apa yang pernah kita kira. Jadi, jangan pernah gegabah untuk membaca takdir. Karena sejatinya, kita cuma sebatas manusia biasa yang hanya bisa berencana.

Sore itu, menjadi sore yang akan diingat Renan hingga akhir hayatnya. Percakapan yang sederhana menjadi penutup duka di hari kepergian Bapak.

Sore itu, Renan patri wajah Andita yang berseri. Yang tersenyum lembut memberi kehangatan pada jiwanya yang nyaris beku, yang saat itu menyatukan puing hatinya yang nyaris hancur.

Dulu, saat waktu masih berpihak pada mereka, Renan dan Andita pernah berbincang tentang jalan semesta. Berlatar rumah sakit, tepat beberapa jam sebelum Andita dibawa pulang ke Bandung.

Saat itu, mereka berbicara tentang lagu. Berbicara tentang sebuah harapan yang bermakna dalam kehidupan.

Renan, dia berbicara pada Andita, yang ingatannya tengah rumpang.

Renan tersenyum pilu dipenghujung napasnya yang telah satu-satu. Ia rangkai memori yang pernah menemani hari-hari. Ia genggam erat-erat bayang Andita Giovanni.

"Andita, jangan percaya kata Mahalini ya?" Saat itu, Renan pernah meminta.

"Mahalini siapa?" Andita bertanya bingung. Sebab Renan tiba-tiba saja berbicara dengan sorot mata dalam.

Renan terdiam sejenak. Lalu, "Meskipun kelak restu dan semesta ga berpihak pada kita, aku minta kamu jangan pernah menyerah untuk berjuang."

Saat itu, Andita tersenyum lembut. Kini ia tahu Mahalini siapa yang Renan maksud. Pelantun lagu berjudul Melawan Restu itu, lagunya selalu Revi putar hampir setiap hari saat menggalaukan nasib hubungannya yang kandas dengan Aster karena berbeda dalam keyakinan.

"Renan, Misellia bilang, meskipun dipertemukan semesta, akhir kisahnya tak bahagia." Andita, dia balas ucapan Renan dengan sebuah makna.

Renandita dan Semesta || revisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang