Gimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita?
Itulah yang sekarang dirasakan oleh seorang gadis SMA, Aletta Zea. Ketika Sahabatnya mengagumi Aletta diam-diam, tapi disisi lain Aletta juga mengagumi Seseorang diam-dia...
Aletta jalan menuju rumahnya dengan pandangan kosong dan mata yang sembab, kasian mana masih muda. Diperjalanan tidak sengaja Aletta bertemu dengan Alisya.
"Aletta?" Panggil Alisya
"Sya?"
"Lo sendiri-- EH MATA LO KENAPA? LO ABIS NANGIS YA?" Heboh Alisya
"Enggak, gapapa, lo abis dari mana?"
"Gue abis dari rumah tante gue, lo beneran gapapa?"
"Iya."
"Gue tau lo bohong. Ta, kita pernah deket, gue tau gerak-gerik lo kalau lo bohong,"
Aletta hanya menghela nafas panjang
"Kalau lo gak siap cerita atau gak mau cerita sama gue gapapa, gue emang ngeselin, tapi gue juga gak tega, gini-gini juga lo temen pertama gue tau." Kata Alisya sambil terkekeh
"Duduk situ, yuk." Ajak Aletta
Mereka berjalan menuju bangku yang tersedia dipinggir jalanan dekat lampu jalan. Alisya menunggu Aletta membuka suaranya.
"Gue tadi ketemu Aji." Kata Aletta
"Terus?"
"Gue putus." Aletta tersenyum simpul
"Putus? lo berantem sama gue buat dapetin Aji, sekarang lo putus?"
"Ya, mau gimana lagi, hukum alam."
"Hukum alam gigi lo goyang! Tapi, gue cuma mau bilang kalau ini keputusan terbaik lo ya gue dukung, you deserve better. Atau mungkin lo mau gue ajarin caranya join dihubungan orang?" Tawaran yang sangat menarik ya
"Asu lo, tapi boleh sih join dihubungannya Kak Zayn sama Kak Gigi!"
Mereka berdua tertawa ngakak, untung jalanan sepi.
"Sya, maafin gue ya?"
"Gue yang seharusnya minta maaf, maaf ya kalau dulu gue suka ngomong yang aneh-aneh tentang lo ke Fiki, dulu gue tuh cemburu aja, dengan gampang lo dapet temen sedangkan gue satu aja susahnya minta ampun."
damai kan enak
"Caper lo jelek sih, makanya gak ada yang mau temenan sama lo."
"Anjir, baru baikan ya kita HAHAHA!"
"Yaudah, gue balik deh, lo mau mampir kerumah gue gak, Sya?" Tawar Aletta
"Gak deh, kapan-kapan aja, gue juga mau balik ya, bye."
Mereka pun berpisah pulang kerumah masing-masing. Aletta baru ingat kalau ia menyuruh Fiki dan Zweitson untuk menunggunya dirumah Fenly.
Ia ingin kerumah Fenly, dan menceritakan semuanya tapi Aletta belum siap dan juga Aletta malas kalau harus kerumah Fenly. Tapi kalau tidak cerita, mereka akan bawel dan terus menagih.
Sekarang Aletta sudah ada di depan pintu kamar Fenly, ia menarik nafas lalu membuka pintu.
"Aman, Ta?" Tanya Zweitson
"Bentar, kok mata lo sembab?" Tanya Fenly
"Gapapa, Ta?" Tanya Fiki
Padahal Aletta belum bersuara, tapi sudah disambut dengan pertanyaan ini. Aletta tersenyum simpul, "Gue putus."
Fiki dan Zweitson memberikan pelukan hangat pada Aletta, "Aduh kasian banget sih, kalau lo bukan temen gue, udah gue pacarin, Ta!" Kata Fiki
"Idih najis! Gak ah, lo bekasan Alisya HAHAHA!"
"Gue selama ini nahan perasaan gue, terus dia dateng dan malah nyakitin lo?" Ucap Fenly
Aletta menaikkan satu alisnya, "Perasaan? maksudnya gimana sih?"
"Gue suka sama, Ta!"
"Wah ngelantur lo ya, udah malem gue balik aja deh." Ketika Aletta bangun dari duduknya Fenly memegang tangan Aletta.
"Ta, gue beneran, gue suka sama lo."
"Fen, apaan sih, aneh banget lo!"
"Ta, lo masih gak paham juga ya?"
"Sorry, kayanya gue sama Fiki balik aja ya, mungkin kalian butuh privasi berdua." Ucap Zweitson
Fenly hanya mengangguk mengiyakan dan Fiki juga Zweitson keluar dan meninggalkan Fenly dan Aletta.
"Ta--"
"Gue capek Fen, gue mau balik!"
"Ta, gue suka sama lo!"
"Fen, kita itu--"
"Iya gue tau, kita cuma sahabat, tapi salah ya kalau gue suka sama lo? Ta, gue udah nahan ini dari lama, bahkan sebelum Aji muncul!"
Ada sedikit perasaan senang Fenly mengungkapkan perasaannya tapi Aletta juga ingin marah, kenapa Fenly mengungkapkan perasaannya ketika ia sedang jatuh cinta dengan orang lain. "Kalau emang udah dari lama, kenapa? kenapa lo gak bilang?"
"Gue takut, gue takut lo jauhin gue, Ta."
"Maaf Fen, tapi gue sayang lo sebagai sahabat."
"Karena Aji?"
"Aji?"
"Iya, lo gak suka gue karena lo lebih pilih Aji ya kan?"
"Fen, lo apaan sih!"
Ketika Aletta ingin pergi dari hadapan Fenly, Fenly langsung memeluk Aletta.
"Ta, kasih gue kesempatan, gue janji bakal bikin lo bahagia." Kata Fenly
Aletta benar-benar tidak bisa berkata-kata, belum selesai masalahnya dengan Fajri sekarang di situasi yang tidak tepat Fenly mengungkapkan perasaannya.
"Ta, ya, kasih gue kesempatan?"
"Maaf Fen, gak bisa, dan gak akan pernah terjadi!" Aletta menahan tangisannya. "Fen, kalau lo masih mau temenan sama gue, gue mohon berhenti suka sama gue!"
Perlahan Fenly melonggarkan pelukannya, dan pada saat itulah Aletta pergi dari kamar Fenly.
"Maafin gue, gue udah suka sama lo." -Fenly
"Maafin gue, Fen." -Aletta
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.