Aneh, iya aneh. Aletta pagi ini udah bangun tanpa alarm dan tanpa suara gedor-gedor pintu dari Ricky. Aletta lagi dalam keadaan mood yang sangat baik, tidak seperti kemarin murung terus, mungkin sudah berbaikan dengan Fenly (?)
Setelah siap, Aletta pun bergegas kebawah untuk sarapan. "Wih, ada angin apa nih, tumben banget udah bangun?" Ledek Ricky
"Apa sih!"
"Oiya, semalem jadinya pulang sama siapa?" Tanya Ricky
"Fenly."
"Tuhkan, kalau tau Fenly bisa, kenapa gak langsung telpon Fenly aja, cantik?"
"Takut ganggu." Jawab Aletta seadanya
"Sok banget, biasanya apa-apa Fenly yang di utamain."
"Udah ya bang, kita makan aja." Ucap Aletta capek menghadapi abangnya ini
tok tok tok
Aletta pun berinisiatif membukakan pintu. "Tumben, udah bangun lo?" Kata seseorang depan pintu.
"Menurut ngana? Ayo masuk, Fen." Itu Fenly yang dateng
"HAHAHA! Liat sendiri kan, siapa yang ngebet jalan sama gue?" Ledek Fenly
"Hah, apaan sih!"
"Iyalah, tumben banget lo udah bangun."
"Yeh, sok tau! Emang kebetulan aja udah bangun." Ujar Aletta
Mereka jalan kearah ruang makan dan sarapan bersama, setelah selesai mereka langsung cus kesekolah. Tidak seperti kemarin, Aletta yang murung kini sudah kembali menjadi Aletta yang heboh.
"SELAMAT PAGI SEMUA!" Teriak Aletta.
"Udah baikan lo ya berdua?" Tanya manusia berkacamata, Zweitson.
"Gue nyesel ngomong kemaren, lo mending diem deh, Ta! Lo berdua lagian ngapain sih baikan?" kalian udah tau kan ya yang ngomong siapa
Aletta pun menoyor kepala Fiki
"Kemarin bilang takut liat gue yang murung, serba salah ya gue kaya Raisa!" Ucap Aletta
"DIH!"
Ketika Aletta ingin duduk dibangku asalnya ternyata masih ada satu manusia yang duduk dengan tenang.
"Halo, Jamal!" Sapa Aletta dengan ceria
"Eh, Aletta."
"Bisakah anda kembali ke tempat asal anda?"
"Ta, gue duduk didepan lagi ya, lo sama Fiki aja, oke?" lah keenakan nih bocah
"Gak!" Jawab Aletta
"Ta, hari ini doang deh, gue bosen duduk sama Fiki." Ucap Jamal
"Pindah atau tas lo gue masukin lumpur?" Ancam Aletta
"Nahkan, gue gak ikutan ya!" Ujar Zweitson.
"Mal, mending pindah deh, lo gak ada takutnya ya, HAHAHA!" Kata Fenly.
"Mal, ini menyangkut hidup dan mati nih, udah duduk lagi sama gue." Bujuk Fiki
Jamal terlihat bingung
"Gue hitung, kalau gak cabut juga gue masukin lumpur ya ke tas lo?" ancam Aletta lagi
"Iya, iya gue pindah, ribet lo!" Jamal kesel
Zweitson, Fenly, Fiki hanya tertawa melihatnya. Setelah duduk ditempatnya mereka berempat pun ngobrol hal-hal random. Tidak lama kemudian datanglah Fajri.
"Hai, Ta!" Sapa Fajri
yang disapa hanya tersenyum
"Aletta doang? disini masih ada tiga orang lagi loh." Sindir Fiki

KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Or Love [END]
Teen FictionGimana jadinya kalau sahabat yang udah akrab banget dari kecil suka sama kita? Itulah yang sekarang dirasakan oleh seorang gadis SMA, Aletta Zea. Ketika Sahabatnya mengagumi Aletta diam-diam, tapi disisi lain Aletta juga mengagumi Seseorang diam-dia...