Biang Kerok

1.2K 203 60
                                    


Waktu berjalan begitu cepat hingga habislah hari libur bagi para siswa. Hari ini adalah hari senin, seperti di kebanyakan sekolah lainya, hari senin begitu sakral sekaligus mengerikan bagi kalangan siswa-siswi, karena mereka harus rela berdiri di terik matahari pagi untuk mengikuti Upacara Pengibaran Bendera.

Selain mengibarkan bendera, di dalam upacara ini juga sering ada serangkaian lainya seperti penyampaian amanat dari Pembina Upacara, dan biasanya siswa atau siswi yang melanggar aturan sekolah sering di panggil untuk menghadap langsung ke depan tiang bendera, berdiri di depan deretan semua siswa angkatan dan menerima hukuman yang sepadan dengan tindakannya.

"Amanat Pembina Upacara"

"Istirahat di tempat.. grak!"

Semua siswa dan siswi kini tengah istirahat di tempat siap mendengarkan amanat dari Pembina Upacara, kebetulan sekali sekarang yang sedang menjadi Pembina Upacara adalah wali kelas dari kelas XII IPS 3 Pak Qiren.

Semua siswa nampak frustasi di buatnya, karna mereka tau jikalau Pak Qiren yang mejadi Pembina Upacara, dan siap menyampaikan amanat atau pidato singkat pada mereka, ini akan menjadi sangat lama. Di sebutnya amanat atau pidato singkat, nyatanya Pak Qiren ini selalu saja berpidato panjang lebar hingga semua masalah satu minggu ke belakang pasti akan dia bahas.

Setelah menyaksikan 40 menit Pak Qiren berpidato tentang kebersihan dan ketertiban sekolah, mulai lah sekarang ia akan membahas siswa/siswi yang melanggar aturan sekolah. 

Para siswa yang tadinya berleha-leha terlihat berubah menjadi serius, entah lah mungkin mereka takut namanya terpanggil ? walau mereka tidak melakukan kesalahan, siapa tau kan mereka berbuat salah tanpa sepengetahuan dirinya, apalagi pihak osis disini sangat cekatan dalam mencari biang masalah.

Lan Qiren : "Saya sangat kecewa setelah melihat ruang kebersihan yang tampak sangat kacau,.."

Disisi lain nampak sekumpulan siswa yang sedang bekumpul

"Haha inilah saat nya"

"Gua yakin mereka pasti ga bisa tuh naro tampang sok-sok an lagi setelah ini"

"Rencana kita bakal berhasil bos"

Orang yang di panggil bos itu hanya bisa tersenyum licik.

Lan Qiren : "Setelah di cari lebih dalam lagi siapa pelaku semua kekacauan yang terjadi di ruangan kebersihan, ternyata pelakunya masih anggota pelajar yang besekolah di sini, selain merusak fasilitas sekolah, mereka pun sempat mengambil beberapa barang berharga milik siswa lainnya"

Wajah seorang siswa berkerut, rasanya ada yang salah dengan ucapan Pak Qiren tadi.

Lan Qiren : "Bapak akan memanggil pelakunya sekarang juga, dan tentunya akan memberi mereka hukuman yang sepadan. Kepada siswa kelas XII IPS 2 Qi Rong harap maju kedepan, Mo Ziyuan XII IPS 1 harap maju kedepan, Ming Fan XII IPS 1 harap maju kedepan, Ah Tong XII IPS 3 harap maju kedepan, Su she XII IPS 3 harap maju kedepan, dan yang terakhir Wei Wuxian XII IPS 3."

Suasana upacara semakin mencekam ketika Pak Qiren selesai memanggil siswa-siswa yang bermasalah. Pandangan mengintimidasi tak lepas dari mereka ketika melihat satu persatu siswa bermasalah itu menuju ke depan. Di tengah susana yang lumayan tegang itu, tedengar suara nyari yang berteriak

"MBAH KENAPA XIANXIAN DI PANGGIL ?! XIANXIAN KAN GA SALAH APA-APA!"

Lan Qiren langsung mengetahui suara siapa yang memanggilnya secara tidak sopan itu, matanya terpejam, halisnya berkerut, tampak raut tak suka sangat jelas di wajahnya.

One day (crossover MXTX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang