Brother Lan

2.2K 292 35
                                    

Di kediaman keluarga Lan, ada sesosok pria tampan yang sedari tadi sedang mondar mandir di depan pintu masuk ruangan keluarga menanti kedatangan adik tersayangnya itu pulang dari sekolah.
"Sudah jam 8 malam, tumben sekali Wangji belum pulang. Hhm apakah ada kegiatan exra di sekolahnya? ahh anak ini selalu aja lupa mengabari orang rumah kalau dia akan pulang telat, ta tapi tunggu Wangji tidak pernah pulang telat sama sekali, semoga tidak terjadi apa-apa pada anak itu." gumam dalam hati Lan Xichen kakanya Lan Wangji. Lima belas menit berlalu kesabaran dan kekhawatiran sang kaka tidak bisa di bendung lagi akhirnya Lan Xichen memutuskan untuk menghubungi sang adik lewat smartphone nya .

Percuma saja usaha Lan Xichen untuk menghubungi sang adik malah terjawab oleh suara wanita operator yang memberitahukan bahwa nomor yang sedang ia tuju sedang diluar jangkauan, tetapi tak lama dari situ terdengar suara decitan pintu terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percuma saja usaha Lan Xichen untuk menghubungi sang adik malah terjawab oleh suara wanita operator yang memberitahukan bahwa nomor yang sedang ia tuju sedang diluar jangkauan, tetapi tak lama dari situ terdengar suara decitan pintu terbuka. Lan Xichen langsung menoleh ke arah pintu yang menampilkan sosok adiknya tersebut, dia melihat manik mata adiknya penuh dengan kegembiraan walau ekspresi wajahnya masih datar dan tenang seperti biasanya. Lan Xichen sangat mengerti Wangji lebih dari Wangji mengerti dirinya sendiri, tak lama terdiam Lan Xichen langsung menghampiri Lan Wangji.

Lan Xichen : "Wangji.. apa yang terjadi hari ini? nampaknya kau sangat bahagia"

Lan Wangji membungkukan badanya dan berkata "Xiongzhang" lalu kembali ke postur tubuh tegak dengan ekspresi tenang.

Lan Xichen terheran : "Hm Wangji.. kamu tidak akan bercerita soal hari ini kepadaku? kemana saja kau pergi? kenapa bisa pulang sampai seralut ini?"

Lan Wangji : " Xiongzhang a..aku pergi--"

Lan Xichen tersenyum dan masih setia menunggu jawaban dari sang adik.

Lan Wangji : "Pergi bersama teman"

Lan Xichen terdiam dan tidak percaya akan apa yang di katakan adiknya dia pun bertanya sekali lagi pada sang adik kemana dia dan teman dia pergi ? kenapa bisa sampe semalam ini hanya untuk pergi bersama temannya. (mulai sifat kepo nya keluar 👀)

Lan Wangji : "Maaf Xiongzhang aku tidak memberitahumu."

Lan Xichen : "Ahaha tidak apa tidak apa kau bisa menghabiskan waktu lebih banyak lagi bersama temanmu tapi jangan lupa untuk mengabari aku kalau kau akan pulang telat, oiya lain kali ajaklah temanmu untuk berkunjung kemari aku yakin ayah dan ibu akan sangat senang bila ada temanmu berkunjung."

Lan Wangji : "Mn"

Lan Xichen : "Lalu bagaimana harimu tadi? sejak kapan kalian berteman? Wangji lain kali tolong lebih terbuka kepada kakamu ini"

Lan Wangji pun mengangguk dan kemudian sepasang adik kaka itu berjalan ke arah sofa untuk bercerita tentang apa yang di alami sang adik. Setelah selesai bercerita Lan Wangji pamit dan langsung menuju ke arah kamarnya. Mendengar cerita singkat dari sang adik Lan Xichen sangat senang dan tidak percaya Lan Xichen bergumam dalam hatinya "Akhirnya adikku mempunyai seorang teman!!" Lan Xichen sangat penasaran apa saja yang Wangji bahas bersama temanya tapi Lan Xichen merasa tidak enak kalau terus menanyakan hal lebih jauh kepada sang adik. Sedari kecil Lan Wangji adalah orang yang sangat tertutup dan pendiam, untung saja dia memiliki seorang kaka yang sangat pengertian. Lan Xichen sangat mirip dengan Lan Wangji, yang membedakan hanya aura mereka yang bertolak belakang. Lan Xichen sangat mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain, begitu ramah dengan senyum yang tak pernah pudar dari wajahnya itu.
"Aku harus memberi tahu ayah dan ibu soal ini." kata Lan Xichen sambil berjalan menuju kantor rumah milik orang tuanya.




Mentari telah terbangun dari tidurnya, mulai menyinari sebagian wilayah di dunia ini dengan sinarnya yang hangat dan terang. Lan Wangji sedang bersiap seperti biasa untuk pergi ke sekolah, dengan pakaian rapih dan tas yang membawa buku lengkap dia berjalan menuju ruang makan keluarga untuk menikmati sarapan bersama. Ada yang aneh pikir Lan Wangji, mengapa semua orang terlihat sangat bahagia apakah ini hari spesial? biasanya orang tua Lan Wangji hanya sibuk dengan smartphone mereka masing-masing ketika sarapan dikarena sedang memantau bisnis mereka yang sangat penting itu. Lan Wangji pun duduk seperti biasa di sisi Lan Xichen dan memberi salam selamat pagi kepada masing-masing keluarganya, Lan Wangji masih terlihat sama tenang dan datar dia tidak berbicara sama sekali ketika makan, Ayah Lan Wangji berusaha memecah suasana hening itu, dia pun bertanya kepada Lan Wangji bagaimana dengan sekolahnya akhir-akhir ini.

One day (crossover MXTX)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang