39.

23 0 0
                                    

****

Alarm berbunyi tepat di waktu subuh, seperti biasa, awalnya mata ini sangat amat berat buat di buka, namun Aku selalu ingat pesan Abah, dan Umi yang sebisa mungkin harus menjalankan kewajiban sebagai umat muslim. Oke drama ini hanya sebentar, Aku mulai bangkit dari tidurku, dan minum air mineral badanku rasanya pegel banget, setelah nyawa ngerasa sudah kumpul Aku ke toilet, mengambil air wudhu, dan melaksanakan Shalat subuh, setelah itu Aku melanjutkan tidur. Karena mata masih sangat mengantuk..

*****

Pukul 10:00

Sinar Matahari mulai masuk di antara celah gorden, membangunkan tidurku, kubuka mata melihat sebelah sudah tidak ada orang, mungkin Dinda sudah bangun dan joging atau entah. Aku bangkit dari posisi tidur dan sekarang sudah duduk di tepi ranjang. Ku buka ponselku banyak sekali panggilan tak terjawab dari Adit, Revan, dan Umi panggila Umi yang sangat ku pedulikan, segera Aku menelfon Umi balik..

..."::[tutttt....tutttt...]::"...

Aduh Umi, kenapa tidak diangkat sii.. Lama sekali panggilan berdering namun tak kunjung diangkat oleh Umi dan Abi. Yasudahlah Aku mau mandi dulu nanti ku coba telfon kembali. Belum sampai toilet ponselku sudah bunyi.

"Umi"

"::[Assalamualaikum]::" ucapku.

"::[Walaikumsalam.]::" jawab Umi.

"::[Neng, Neng lagi apa, Umi telfon dari pagi enggak di angkat-angkat gitu]::"

"::[tadi selesai Sholat subuh Key tidur lagi Mi ini baru bangun hehehe.]::"

"::[Neng, Neng masih di laut hh?]::"

"::[iya Mi, cuma sekarang Neng th lagi di Bali Mi, sampe di bali baru kemaren.]::"

"::[Neng, gimana yah ngomongnya, Umi th bingung.]::"

"::[Ada apa Mi, Umi sakit?, atau Abah sakit? Umi jangan bikin Neng khawatir deh]::"

"::[enggak-enggak bukan Abah, atau Umi yang sakit. Ayah,
Neng, yang sakit sampe masuk Rumah sakit.]::"

"::[oh.. Sakit apa emang Mi?]::"

"::[ari maneh kumaha oh si, hikss ulah kitu atuh Neng, mun kumaha oge eta Bapa kandung na Neng, sok Neng uih heulla atuh]::"

"::[iyah-iyah hari ini Neng usahain pulang Mi.]::"

"::[iya, Neng hati-hati ya di jalan. Neng pulang naik apa?]::"

"::[maunya sii naik gojek mi]::"

"::[emang di Bali th aya gojek juga Neng, terus ongkosna th baraha gitu?]::"

"::[Ada atuh Mi, cuma enggak bisaa sampe ke Sukabumi heheh, baru setengah jalan arah ke plabuhan aja Neng udah encok mi karena jauh hehehe.]::"

"::[hih, ari kamu bercanda bae.]::"

"::[hehe, nanti naik Pesawat Mi, semoga hari ini bisa sampe rumah ya.]::"

"::[Aduh Neng, kalo naik pesawat jangan sendiri yah, minta anter satu temen Neng, biar ada yang jagain Neng.]::"

"::[iya Mi, yaudah Neng mau siap-siap dulu ya, sekalian cari tiket.]::"

"::[iya ati-ati ya Neng.]::"

Setelah mengucapkan salam Aku pun segera mutus telfon Umi, jujur aja Aku enggak terlalu panik, bukan karena Aku enggak sayang dengan Ayah kandungku, rasanya masih ada rasa kecewa kenapa Aku harus di lahirkan dari orang tua yang memiliki cinta terlarang .. Tapi walau bagaimanapun Aku harus tetep menghormatinya seburuk apapun Orang tuaku, untung Aku di urus, dan di besarkan oleh Orang tua Angkat yang sangat amat beriman yang kuat, dan sangat sayang padaku. ..

Perjalanan Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang