BAB_6

141 10 0
                                    

~

Diki melajukan motornya dengan kecepatan standar, tidak seperti saat kita hendak ke cafe tadi, kulihat jam yang melekat di tanganku menunjukan jam 17:00 sore, ternyata lama juga yah kita kongkow di cafe. Sepanjang jalan yang tidak begitu ramai membuat jalan di sekitar tidak macet, tidak ada polusi juga pokonya Bandung adalah kota paling the best kota impianku sedari Aku sekolah di smp.

***

Tak lama Ku lihat Anak-Anak berhenti di parkiran yang berada di pinggir jalan ,Asia Afrika mereka memarkir kendaraan lalu pergi ke sebuah taman yang berada di tengah Alun-Alun kota Bandung, duh Aku yang antusias banget begitu sampai Aku minta tolong Diki untuk memotret diriku, karena begitu ingin sekali memamerkan dengan Citra dan Aa Samudra, dan teman-teman yang berada di Sukabumi.

"Ki, tolong fotoin yah, sebentar aja". Pintaku pada Diki.

"foto disini?".

"Iya".

"Oh ok, sini hp Kamu".

"Pake hp Kamu aja, nanti kirim ke Aku, hpku gk bagus".

"Ya ampun Key, untung kamu cantik". ucapnya dengan mengambil hp di dalam tas slempangnya.

dengan beberapa gaya aku di foto dengan Diki layaknya model dan foto grafer. hahaha.

"Ok thank you Diki". Ucapku sambil melihat hasil jepretannya di hpnya.

"iya, mau lagi gk".

"Key, Boy, ayok sini". Panggil fajar dari ke jauhan .

Mereka yang duluan sampe, dan saat ini sudah berada di tengah-tengah taman berduduk di atas rumput.

Aku dan Diki pun,segera berjalan menghampiri mereka.

"Key, kamu cantik , kaya model". Goda Diki sambil memperlihatkan foto ku, yang tadi di fotonya.

"Model apa, model gk laku". Jawabku.

Setiba kita di tempat mereka.

"Kalian ngapain di sana?".

Tanya si ndut Fajar.

"Keyla, minta di fotoin"!
Jawab Diki.

" ya ampun Key, kenapa enggak ngomong kan kita tadi nunggu Kamu." Jawab Fajar.

"Hehe gpp kok cuma iseng aja Aku pengen foto di sana".

"Sama Aku nanti yak foto." pinta Fajar sambil mengeluarkan camera canonnya.

"Ok "jawabku dengan singkat

"Weh kebetulan si Ndut bawa kamera, gimana Kita hunting aja ". Ajak Adit, dengan mengambil camera yang berada di tangan si Ndut.

"nanti aja pas Senja huntingnya".
Ucap Revan, yang sedang memainkan Laptop.

"Ide yang bagus tuh, Key Revan ini paling jago tau buat urusan foto".
Samber Adit yang sedang mengetes camera.

Ada setengah jam kita duduk di taman, sambil bernyanyi dan sedikit bercerita kecil. dan saat yang di tunggupun datang .

***

SENJA .

*Senja, begitu banyak yang menantimu, begitu banyak yang menyukaimu, bahkan rela menunggu hingga waktu sore demi untuk menikmatimu. Senja tak pernah ingkar janji, bahwa dia akan kembali di sore hari, lalu pergi ketika malam akan datang. Begitu cepat ia
Berlalu sementara masih banyak yang menginginkannya. dan dari senja kita belajar, bahwa sesuatu yang indah hanya bersifat sementara.*

Perjalanan Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang