Mau ngetik dari pagi tapi nge blank banget anjir
Akhirnya baru bisa ngetik tadi jam 5, kelar jam setengah sembilan. Buset gini doang 4 jem ternyata wkwk. Pantesan penulis biasanya pada rewel voment yak.
Lu juga sama kalee bambang
/sleding pakai spatula ama readearsBtw kalo ngaco ngaco dikit sorry ya, gadibaca ulang:(
"Oh terus?"
"Udahnya mereka ku suruh naik bus ke stasiun. Gak ku anter soalnya merekanya gamau. Bisa sendiri katanya."
"Yang jawab gitu si aa apa temennya?"
"Bareng berdua."
Suaminya pulang setelah hampir sebulan gak pulang. Dia ditugasin ke Surabaya buat ngawal presiden yang kunjungan. Makanya bukan hal aneh kalau Vier masuk militer dengan mudah juga. Ada prioritas bagi orang seperti Rafli Indra buat masukin anak.
Setelah membuatkan kopi hangat untuk suaminya. Dita pun duduk disampingnya lalu tanpa perintah ia pun langsung memijat pundak suaminya tersebut.
Wajar aja pak Rafli gak mau ngelepas cewek kayak Dita.
"Si aa udah diangkat yah dari bulan kemarin. Tapi pelantikannya hari Sabtu nanti." Ujar Dita.
"Tauu."
"Pelantikan nya di Subang katanya yah."
"Oh? Gak jadi di Cirebon?"
"Enggak. Ibu udah dapet pengumuman resminya di grup persit."
"Oh yaudah. Ntar kita otw subuh aja. Ngedadak biar gak capek."
"Heem oke."
Sebenernya Rafli gedeg banget. Tetangganya pada bilang kalau ada cewek yang sering dateng kerumah saat dia gaada. Mereka gak tau itu siapa. Tapi Rafli tau kalau itu Anet, cewek yang suka ke putranya.
Dan sebenarnya Rafli gak suka sama cewek itu. Gatau kenapa. Mana istrinya gak ngomong apa-apa lagi soal dia yang hampir dateng tiap hari.
Tapi Rafli gak bisa marah ke istrinya. Soalnya Dita soft banget.
Tangan Dita yang tadinya berada di pundak pun kini turun ke dada suaminya. Sambil mengusap dada bidang suaminya, wanita itu pun menyandarkan tubuhnya pada tubuh suaminya.
"Aku sendirian terus. Sepi. Gaada kamu. Gaada Xavier." Ujar Dita.
Pria paruh baya itu menghela nafas saat mendengar perkataan istrinya. Dia paling gatahan kalau Dita manja kayak gini.
"Aku beliin peliharaan mau?"
"Kata kamu kucing bulunya rontok. Hamster geli kayak tikus. Anjing najis. Iguana aneh. Burung berisik. Pusing." Sahut Dita.
"Burung mah gausah beli. Aku ada."
Mendengar hal itu, Dita tersenyum nakal.
"Mau?" Tawar Dita.
"Bentaran, aku habisin dulu kopi."
Suaminya mengiyakan berarti, "aku mandi dulu jangan?"
Biasanya suaminya kalau mau main suka nyuruh dia mandi dulu biar wangi soalnya.
"Enggak usah. Udah malem. Hujan. Dingin."
"Oh oke."
"Dita? Aku mau nanya dong." Ujar Rafli tiba-tiba.
"Apa?"
"Cewek yang suka sama anak kita tuh siapa namanya?"
Dita mendadak ingat dosanya bahwa ia sering nyuruh Anet kesini tanpa sepengetahuan suaminya. Sementara dia tau kalau suaminya gak suka sama Anet.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fanboy [TaeRin]✅
Fanfic[DITERBITKAN] Xavier Indra Purnama, putra tunggal ayah Rafli dan ibu Dita. Hobi Vier ya ngapain lagi kalo gak nonton korea dan bucinin IU. Ibu nya dukung hobi dia tapi ayah nya enggak, menurut ayahnya Vier terlalu fanatik soal korea. Apalagi ayahnya...