24 : Bang plis

156 44 69
                                    

Sumpah pengen nyiksa vier sama anet disini wkwk. Gatau gue suka banget liat karakter gue tersiksa.

Tapi gajadi deh. Book kemarin kan udah berat banget konfliknya. Pengennya konflik disini tuh ringan-ringan aja. Kasian jadi beban.

"ULANN IHH KANGEN!"

"MBAKK! KANGEN JUGAAA."

Anet memasang earphone di ponselnya saat ia hendak mengobrol dengan adik kandungnya yang bernama Wulan. Wulan kini tinggal di Purwodadi bersama orang tua kandungnya.

Entahlah Anet masih tak paham mengapa orang tuanya tak mau ia tinggal disana. Apalagi ibunya.

"Kenapa mbak gapernah nelpon aku ihh."

"Mbaknya kan sibuk. Lagi PKL sayang."

"Masih lama PKL nya?"

"Tinggal sebulan lagi."

"Bentar lagi dong."

"Kata siapa? Segitu kerasanya lama banget."

"Sebulan itu sebentar. Kalau setaun baru lama."

"Kamu rebahan mulu. Jadi gak tau apa-apa." Ujar Anet.

"Ihh apaan."

Anet tertawa kecil saat mengobrol dengan adiknya via telpon. Meski berbeda jauh namun karena mereka merupakan saudara sedarah dan sesama perempuan, mereka begitu dekat.

"Deka dimana mbak?"

"Bobo. Dia mah pokoknya jam 8 pasti tidur."

"Maklum. Anak kecil."

"Tapi si Dani kerjaannya gadang mulu ah."

"Dani umur berapa sekarang?"

"2 taon kurang."

"Eh btw kak kemarin aku stalker ig Daniel. Buset ganteng banget ih."

Anet hanya tertawa kecil mendengarnya. Daniel emang ganteng dan gaya nya ganahan banget. Tapi karena Daniel suka jahat sama dia. Anet gapernah mandang Daniel ganteng.

"Btw kak, pacar mbak mana?"

"Ihh pacar apa? Aku gak punya pacar."

"Yang waktu itu mbak cerita ada yang bilang suka sama mbak."

Mendengar hal itu, Anet tersenyum dibuatnya. Ohh Xavier.

"Ihh kita gapacarannnn."

"Ahhhh. Tapi mbak juga suka kan sama dia?"

Topik mereka pun kini membahas Xavier. Cowok yang kini sedang berada jauh darinya. Wulan banyak bertanya-tanya soal cowok tampan yang dengan mustahil pernah bilang menyukainya. Dan Anet pun banyak bercerita pada adiknya itu selama tiga jam lamanya karena Anet menceritalan soal cowok itu dengan sangat rinci.

Dan entah mengapa Anet begitu senang saat topik pembicaraan nya adalah Xavier Indra Purnama.

Panggilan mereka pun berakhir saat kuota Anet habis. Syukur, karena jika kuota Anet tidak habis. Panggilan mereka akan berlanjut hingga lima jam lamanya dan tanpa henti-hentinya terus mengobrol.

Setelah memutus panggilan dari adiknya tersebut. Anet pun mencharger ponselnya lalu mematikan lampu kamarnya. Sekarang udah jam setengah satu malam.

Menatap langit-langit kamarnya yang gelap. Pikiran Anet malam ini tertuju pada cowok fanboy yang akhirnya mengisi pikirannya setelah sekian lama.

Sudah sekitar 3 bulan Anet tidak memikirkan Vier. Anet begitu sibuk dengan aktivitasnya akhir-akhir ini. PKL, mengurus rumah, mengurus adik-adiknya. Saking sibuknya, Anet melupakan cowok itu.

The Fanboy [TaeRin]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang