14.VioNa

147 85 4
                                    

Suara dentuman musik menggema serta banyaknya manusia yang asik bergoyang dilantai dansa menjadi penyambut keempat laki-laki yang baru saja datang.

Keempatnya berjalan dengan diikuti tatapan-tatapan lapar para perempuan yang haus akan belaian, seperti biasanya mereka mengabaikan.

"Hai bro" sapa laki-laki yang bernama Romeo, teman mereka yang berbeda sekolah.

Tentu saja mereka melakukan tos serta pelukan secara jantan mereka mengabaikan tatapan perempuan-perempuan yang seperti sudah menelanjangi mereka. Tentu saja ini akan menjadi keberuntungan bagi siapa saja yang bermain dengan mereka. Selain uang mereka tentu saja wajah merekalah yang lebih dominan bahkan perempuan-perempuan itu siap mengangkang tanpa dibayar.

Naufal memelih duduk dan menyesap minumannya yang telah dituang Romeo kedalam gelas miliknya.

"Kalian bebas mau apa aja, mau nyewa, mau minum sepuasnya terserah" ucap Romeo membuat semuanya bersorak gembira.

Mereka memang kaya, tapi siapa yang mau menolak gratisan bukan?.

Romeo mendudukkan dirinya disamping dekat Naufal, yang menatap tanpa minat perempuan-perempuan malam ini. Pikirannya tertuju hanya satu pada wanita yang kini sudah resmi menjadi kekasihnya.

"Makasih banyak Fal, karna bantuan lo dan yang lainnya gue bisa ngalahin Fatih, you know lah gue kalah jumblah waktu itu, beruntung lo dan yang lainnya lewat dan bantuin gue sama yang lain yang udah hampir sekarat" tepuknya pelan dibahu Naufal, ia sangat-sangat berterima kasih karna tanpa bantuan Naufal bisa saja dia sudah menghadap illahi.

Banyaknya musuh bagi mereka sudah biasa, mereka yang kalah dalam tawuran sering sekali merasa tak terima dan selalu menganggu makanya Naufal lebih memilih tak mempublikasikan hubungannya dengan Vio.

Berdehem singkat Naufal sebagai balasan menanggapi ucapan Romeo yang menurut Naufal sedikit berlebihan.

Romea mengedarkan pandangannya. "Gak mau nyewa cewe lo?" tanyanya.

"Naufal udah punya cewe hahaha" racau Kevan yang sepertinya sudah mulai mabuk, laki-laki itu cepat sekali mabuknya, apalagi suka mengatakan hal yang tidak-tidak.

"Udah punya Fal?" tanya Romeo mengangkat alisnya sebelah.

"Gak ada" elaknya dan menatap Kevan dengan tajam, Kevan hanya tertawa terbahak-bahak melihat tatapan Naufal.

"Kalo ada kenalin sama kita-kita kali Fal" canda Romeo.

"Tikungan tajam bro" lagi-lagi mulut lemes Kevan yang menjawab, sebenarnya laki-laki itu sudah mengetahui atau belum mengenai hubungannya dengan Vio.

"Maaf guys gue terlambat" suara lembut nan sexi milik perempuan yang baru saja datang membuat pasang mata menatap kearahnya, ia bercupika-cupiki dengan yang lainnya.

"Telat banget lo Chel, kasian temen gue udah suntuk banget mukanya gegara nungguin lo" kekeh Raka seraya menunjuk Naufal yang menyandarkan kepalanya disandaran sofa.

Naufal hanya mendengus mendengar ucapan Raka, pasti Raka membahasnya.

"Hahaha yakali ahh" kekehnya manja langkah kaki Chelsea mendekat kearah Naufal.

VioNa (RUBAH ALUR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang