21.VioNa

129 58 10
                                    

Vio sudah sampai disekolah, menatap suasana kelas yang masih terasa sepi. Ia meletakan tasnya dimeja miliknya.

Kembali keluar kelas, dan memilih mendudukkan dirinya di kursi yang ada didepan kelas.

Perlahan koridor yang terasa sepi tadi tampak mulai ramai. Serta Suara bisik-bisik yang Vio tak terlalu pedulikan.

Ia memejamkan matanya menikmati udara yang masih terasa dingin menerpa wajahnya.

Aurora udah balik dari Amerika.

Buset tuh cewek makin cantik aja.

Dia tadi depan gerbang njir, mana seluruh yang dia pake mahal semua.

Udah lama banget gak liat Aurora.

Parah tuh sih Aurora masih pagi udah bikin heboh aja.

Kayaknya dia masih berharap sama Naufal deh.

Iya kayaknya


Vio yang tadinya memejamkan matanya kini dengan cepat membuka kembali matanya, pendengarannya tidak salahkan? Tadi mereka yang berbisik-bisik tadi menyebutkan nama Naufal dan perempuan yang Vio tak ketahui namanya tadi.

Suara riuh dari arah lapangan basket, membuat semua orang tampak berlari dari sana dan menuju suarah riuh tadi.

Vio yang memang mudah penasaran pun ikut melangkahkan kakinya menuju lapangan basket.

Vio menatap seseorang yang sudah dikerumi semua orang.

Itu Naufal.

Dan perempuan yang Vio tak ketahui namanya.

"I Miss you Naufal" bisa Vio dengar suara lirihan dan menyiratkan kerinduan dari suara perempuan itu.

Sorak-sorakan dari murid lainnya, dan pekikan tertahan dari perempuan-perempuan yang membentuk lingkaran.

Mata Naufal bertabrakan dengan mata Vio.

"Gak usah berlebihan Ra" kesal Naufal yang merasa menjadi pusat perhatian. Naufal sangat membenci itu.

"Gue kangen banget sama lo Fal, apa lo gak kangen sama gue?" tanyanya lirih.

"Gak sama sekali Ra, berhenti mempermalukan diri lo sendiri" suara Naufal meninggi dan tanpa sadar membentak perempuan yang Naufal panggil 'Ra' tadi.

Vio pun nampak ikut kaget dengan bentakan Naufal tadi.

"F-fal!" Panggilan dengan suara keras tak membuat Naufal menghentikan langkahnya, ia memilih pergi dari kerumunan yang sama sekali tidak penting itu.

"Bubar!" bentak Raka langsung saja kerumunan tadi membubarkan diri, karna tak ingin mencari masalah dengan mereka yang sangat berpengaruh disekolah ini.

"Dan untuk lo Ra! Berhenti buat ganggu Naufal. Murahan banget lo jadi cewe, gue kira lo bakalan berubah setelah pulang dari Amerika, ternyata sama aja!" Ucapan pedas dari Raka membuat Aurora terdiam.

"Suka-suka gue Raka, lo gak berhak larang gue, dan gue gak bakal nyerah buat dapatin apa yang gue mau. Dan lo tau itu" sinisnya meninggalkan Raka, Devan, dan juga Kevan yang tampak terpaku dengan ucapannya.

"Udah lah Rak, dari dulu emang sih Aurora keras kepala" tepukan dibahu Raka oleh Devan.

***

"Buset dah, sih kak Aurora berani banget sama kak Naufal, mana ditolak lagi" ucap Felo yang merasa prihatin dengan apa yang menimpa Aurora. Mengingat itu membuat dirinya bergidik dengan ngeri.

VioNa (RUBAH ALUR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang