Vio melangkahkan kakinya dengan gontai badannya masih terasa sakit. Ia menyusuri koridor yang lumayan ramai banyak pasang mata menatap aneh kearahnya.Ia hanya menatap kearah depan dengan pandangan kosong serta tak ada semangat.
Penampilan Vio sudah cukup baik ia sudah membersihkan dirinya.
Bel pulang sekolah sudah berbunyi pantas saja koridor cukup ramai.
"Vio" panggilan itu berasal dari arah depan.
Itu Felo yang sudah menjinjing tas miliknya, raut wajah khawatir milik Felo sangat kentara, Vio merasa bersalah karna selalu membuat sahabatnya itu selalu khawatir.
"Nih" ucapnya menyerahkan tas miliknya.
"Makasih yah Felo, maaf aku selalu bikin kamu khawatir sama aku" lirihnya pelan.
Felo yang ingin memarahi Vio pun mengurungkan niatnya melihat mata teduh milik Vio.
Felo menggenggam tangan Vio. "Ayo kita pulang" ajaknya dengan senyuman, setidaknya hanya itu yang bisa ia kasih ke Vio. Felo tau bahwa Vio banyak masalah ia ingin Vio menceritakan nya padanya tapi ia tau Vio perlu privasi ia akan menunggu Vio sampai siap untuk menceritakan semuanya dengan sendirinya.
***
Langkah kecil Vio menuju rumahnya dengan wajah yang masih kusut badannya lelah apa lagi setelah ini ia harus berkerja serta menitipkan kue-kue buatannya.
Vio yang sedari tadi menunduk kini mengangkat kepalanya rasanya ia tak ingin pulang kerumahnya karna melihat motor sport milik Naufal yang sudah berada didepan rumahnya.
Ia menghela nafasnya dengan berat ia akan mencoba biasa saja. Huft semoga ia bisaa.
Dengan gontai Vio berjalan, Naufal yang merasa ada seseorang selain dirinya membuka matanya yang tadi terpejam.
Senyum Naufal mengembang menatap Vio yang sudah berada dihadapannya.
"Baby?" Panggil Naufal, tidak-tidak pandangan apa itu, Vio menatap nya dengan pandangan terluka.
Naufal berjalan mendekat kearah Vio. "Baby maaf yah semalem aku ketiduran makanya gak angkat telpon kamu" bohong Naufal.
Vio terkekeh dengan miris didalam hatinya, Naufal berbohong padanya jika ada kebohongan kesatu maka akan ada kebohongan-kebohongan yang lainnya.
Vio memilih tersenyum menanggapi. "Gak apa kak, Vio tau kok kalo kakak kecapekan"ucapnya berlalu pergi dari hadapan Naufal dan membuka pintu rumahnya.
Mengapa kata kecapekan yang Vio ucapkan malah membuat Naufal merasa ada yang tidak beres. Dengan cepat ia menyusul Vio kedalam rumahnya.
Ternyata Vio sedang menyusun kue buatannya didalam wadah.
"Aku bantuin yah" ucap Naufal yang ingin membantu Vio tapi tanpa sadar Vio menepis tangan Naufal.
"Gak usah kak, udah mau beres juga" tolaknya tanpa menatap mata Naufal saat sedang berbicara.
Lagi-lagi Naufal menghela nafasnya dengan berat, merasa ada yang Vio sembunyikan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VioNa (RUBAH ALUR)
Rastgele[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Kisah cintaa seorang VIONA LARASATI DAN NAUFAL XIVER BAGASKARA. Laki-laki galak yang sialnya sangat bucin seperti Naufal Xiver Bagaskara dipertemukan dengan gadis polos seperti Viona Larasati. "Vi kamu tahu gak kenapa...