12.VioNa

158 94 9
                                    

Senin, adalah hari yang menyebalkan bagi seluruh siswa-siswi SMA MERPATI karna harus mengikuti upacara bendera yang diwajibkan untuk seluruh siswa-siswi.

"Lama amat dah" sedari tadi Felo tak berhenti-henti nya menggerutu.

"Mana panas lagi" lanjut nya Dengan wajah yang sudah memerah karna panas.

Vio hanya diam saja melihat tingkah sahabatnya itu.

"Buset lama bener, gue bom juga nih sekolah, asal mana sih pak Burhan ini, pen gue hadang terus gue ajak baku hantam, berantem anjeng berantem!" marah Felo.

"Felo diem deh, nanti Felo ketahuan berisik"ujar Vio mengingat kan.

"Gue udah ga tahan Vio mana kepala sekolah nya dari tadi ngoceh Mulu ga kelar-kelar udah lebih dari setengah jam pak Burhan ngoceh" kesal Felo

"Iya Vio juga kepanasan tapi Felo jangan berisik dong"

"Lo juga berisik Vio"

"Vio berisik karna Felo"

"Tapi Lo----"

"ITU YANG BERISIK DARI ARAH BELAKANG SILAHKAN MAJU!" teriak pak Burhan.

"Vi gaswat, kita Vi, kita" panik Felo yang menyadari jika mereka berdua lah yang disuruh maju kedepan.

Vio yang mendengarnya pun hanya pasrah, padahal sedari tadi suara Felo yang berisik.

"Plis Vi, temenin gue, gue takut banget sumpah, lo kan best friend forever gue, masa iya lo tega ngebiarin sahabat lo yang cantik ini kena hukuman sendirian" bisik Felo cemas.

"YANG BERISIK TADI SILAHKAN MAJU KE DEPAN ATAU SAYA YANG MENYERET KALIAN!" teriak pak Burhan lagi, membuat keduanya tersentak, bahkan semua pasang mata sudah menatap kearah keduanya, pasrah Vio mah pasrah.

"Cepetann maju" perintah Fajar ketua kelas 10 IPA ¹.

Dengan berat hati keduanya pun maju, dengan wajah menunduk merasa bersalah.

"Ini contoh yang tidak baik ditiru yah anak-anak, perebutan keduanya ini sangat-sangat tidak terpuji" jelas pak Burhan menatap siswa-siswi nya.

Kemudian pak Burhan mengalihkan pandangannya kearah Felo dan Vio. "Kalian ini siswi baru harus nya kalian itu diam dan mendengarkan apa yang bapak sampaikan bukan malah kalian yang ribut" ucap pak Burhan panjang lebar.

"M-maaf pak, kita janji ga bakal ngulanginya" jawab Vio dan Felo takut.

"Fal itukan babu lo" tunjuk Raka ke Vio.

"Lah iya hahah, pantes aja gue kayak kenal" sahut Devan ikut-ikutan.

"Kerjain aja gimana?" usul Raka tersenyum miring, seraya menatap Vio dan juga Felo secara tajam.

"Caranya?" tanya Devan.

"Mereka berdua pasti dihukum" sinisnya.

Naufal dan Kevan hanya menyimak keduanya, tak mengeluarkan sepatah katapun.

"Ayang maafin aku" batin Naufal berteriak miris, karna tau apa yang akan segera terjadi kepada ayang nya.

VioNa (RUBAH ALUR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang