🐭
Saat ini deka mencerna perkataan dari Jaden yg mengatakan bahwa mama dan papanya mau cari anak baru,dan tidak akan menyayangimu nya lagi.
"Anak baru?"
Ujar deka pelan,namun masih di dengar oleh ke 4 pemuda tersebut,sedangkan Jaden menatap geli Abang manisnya itu.
"Adek...mama keluar bentar ya nak"
Sena datang dari kamar di susul oleh anta,tidak lupa memintak izin agar nanti deka nanti tidak sibuk mencarinya.
"Mau ikut!"
Deka melepas pelukan Gerald dan langsung berlari ke arah Sena,untung Sena dapat menahan tubuh deka agar tidak jatuh.
"Mama sebentar kok baby.."ujar sena
"Gk mau..mama mau cari anak baru kan?hiks gk boleh.."
Dan ujung2 nya tentu saja deka akan menangis,siapa yg tidak akan menangis jika mama dan papanya akan mencari anak baru.
"Kata siapa?"
Tanya anta sambil mengangkat tubuh deka ke gendongannya."Huee hiks ja-den.."
Jawab deka sambil mengusap matanya karena kabur oleh air mata.tidak lupa menggosok hidungnya yg sedikit gatal sehingga membuat nya memerah.
Anta melihat tajam ke arah 4 anaknya itu,yg hanya diam tidak merasa bersalah sedikitpun.
"Jaden!"
Tajam Sena membuat Jaden yg tadi sedikit tertawa langsung diam."Becanda kok dek.."
Ujar Jaden menghampiri deka dan mengambil alih tibuh deka dari gendongan sang papa,dan gantian sekarang Jaden yg menggendong deka yg masih menangis.
"Hiks mau ikut...!"
Tangis deka sedikit mereda saat Jaden mengatakan itu hanya bohong jadi deka sedikit tenang.
"Di rumah aja nanti mama beliin yupi ya buat adek"
Tawar Sena namun deka menggeleng ribut di gendongan Jaden.
"Gpp Jaden sama teman2 nya di rumah,ayok keburu hujan"
Anta langsung keluar untuk kebagasi mengeluarkan mobil mahalnya,namun sebelum itu mencium deka terlebih dahulu,begitupun juga dengan Sena melakukan hal yg sama kepada deka.setelah itu langsung pergi menyusul sang suami yg tadi terlebih dahulu keluar.
"Mama pergi ya nak cup"
Deka langsung menangis dengan keras,dia hanya bisa memberontak dari gendongan Jaden membuat Jaden sedikit kesusahan.
"Diam!!"bentak Jaden membuat deka kaget.
Tangis yg tadi keras langsung terhenti namun masih terdengar tangis lirih tidak lupa sesenggukan.
"Jangan membentak nya!"
Ujar Gerald tajam tajam membuat Jaden tersadar."Maaf..hey lihat aku"
Jaden mengangkat dagu deka dari bahunya dan memperlihatkan wajah deka yg memerah menahan tangis.
Menduduki dirinya di sofa dan memutar tubuh deka menghadap nya.sehingga deka sekarang duduk menghadap di pangkuan jaden.
"Maaf aku membentak mu"
Ujar Jaden dengan raut bersalah,memeluk tubuh kecil deka yg masih bergetar di pangkuannya.menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang Abang karena merasa bersalah.
"Hiks.."
Deka yg tadi berusaha payah menahan tangis karena takut dimarahin Jaden..sekarang kembali mengeluarkan tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
adekaelo zilvan(✓)
Teen FictionKisah seorang remaja yg di sayang dimanja dan dijaga semua orang bahkan adik nya memperlakukan dirinya seolah2 dirinya anak bungsu di keluarga besar zilvan.bukan adik dan keluarganya saja bahkan semua keluarga besar keluarga zilvan. "panggil deka Ab...