Hanya keheningan yg terjadi dikamar Jaden,tadi saat ngumpul deka ketiduran di pelukan anta,sedangkan anta pergi ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan berkas kemaren yg belum selesai ditanda tangani.sehingga anta menyuruh Jaden menidurkan deka di kamar milik deka,namun Jaden malah membawa Abang mungilnya itu kekamar miliknya sendiri.
Dan kebetulan teman2nya udah pada pulang semua minus gerald,iel dan Vernon yg disuruh pulang oleh orang tua masing2 karena ada keperluan,sedangkan Gerald memilih masih disini,dirinya merasa betah dan nyaman apa lagi ada deka.
"Unghh.."
"Sttt bobok lagi baby"
Jaden memperbaiki tidur deka yg tadi telentang menjadi miring menghadap ke arahnya sehingga mempermudah Jaden untuk memeluk hangat tubuh kecil deka.Jaden menatap Gerald yg sedang mempersiapkan bantal untuk tidur di samping kiri deka,namun terhenti saat Jaden yg sempit hati.
"Ge Lo tidur di kamar sebelah lah"Gerald hanya diam dan langsung berbaring walau mendapatkan tatapan tajam dari Jaden.
"Knp?"
Dengan pelan Jaden mengangkat tangan deka dan menaruh tangan itu di tubuhnya,sehingga terlihat seperti deka yg memeluk tubuh Jaden.
"Knp knp!dari kemaren ya gw mau tidur berdua,kalian ganggu Mulu!"
Ujar Jaden pelan namun tajam,agar deka tidak terganggu.
"gk mau,Lo aja pindah!"
Bukankah itu gampang kalau Jaden tidak mau dirinya tidur disini,Jaden aja yg pindah.
Deka yg terganggu karena suara Jaden dan gerald langsung terbangun,tak lupa matanya yg sudah berkaca-kaca.
"Hiks mama hiks"
Gerald yg tak tahan melihat deka menangis langsung mengambil alih tubuh kecil itu kegendongan nya,menimang tubuh deka dengan lembut agar tangisan lirih itu berhenti.
Jaden yg tak tinggal diam juga berdiri dan mengusap punggung kecil itu Dengan lembut.
Melihat sekeliling ternyata dirinya tidak berada dikamar sang papa,namun dikamar Jaden.
"Huu ma hiks.."
Tangisnya semakin lirih saat matanya tak melihat keberadaan sang mama.Jaden tak tinggal diam jika tangis Abang kecilnya ini semakin lirih, pertanda deka merasa tidak nyaman.
"Baby mau apa hm?bilang sama Jaden"
Dengan tatapan sayu deka merentang kan tangannya,agar digendong oleh Jaden.
"Hiks mama mau mama hiks"
Jaden yg mengerti tentu saja membawa deka kekamar sang mama dan diikuti oleh Gerald."Iya kita kekamar mama"
Jaden langsung mengetuk pintu kamar milik orang tua nya,dari dalam Sena yg mendengar pintu kamarnya di ketuk langsung membuka,dan terlihat Jaden yg menggendong tubuh deka yg terlihat bergetar, dibelakang ada Gerald yg setia mengikuti.
"Bawa masuk jaden adeknya."
Deka yg mendengar suara Sena kembali menangis keras."Hiks mama..!huaa hiks ugh pa hiks mau pa-pa..hiks"
Jaden dan Gerald menjadi merasa bersalah sudah membuat deka terbangun."Kok adeknya jadi gini Jaden, Gerald?"
Jaden langsung membaringkan tubuh deka di kasur milik anta dan Sena,namun tubuh itu bak cacing kepanasan,dengan kaki menendang2 dan tangan ikut mengepal."Stt baby mama kenapa hm?siapa yg jahat nak,bilang mama.."
Jaden langsung duduk di samping Sena yg menenangkan deka.
KAMU SEDANG MEMBACA
adekaelo zilvan(✓)
Teen FictionKisah seorang remaja yg di sayang dimanja dan dijaga semua orang bahkan adik nya memperlakukan dirinya seolah2 dirinya anak bungsu di keluarga besar zilvan.bukan adik dan keluarganya saja bahkan semua keluarga besar keluarga zilvan. "panggil deka Ab...