18🐼

23.2K 1.9K 238
                                    

🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡🦡





Saat ini anta sedang menenangkan sosok kecil yg ada di pangkuannya ini karena menangis,salahkan saja sepasang anak dan ayah yg merangkap sebagai temannya itu yg tiba2 berteriak yg membuat anaknya ini kaget dan menangis.

"Stttt jangan nangis lagi baby."
Dari tadi anta menenangkan deka namun anak itu masih tidak mau menangis.

"Hueee papa hiks mama..."

Deka terus menangis di gendongan sang papa yg masih setia menenangkan.

"Kenapa kalian diam saja!"
Sarkas anta kepada David dan azel,bisa2 nya mereka hanya diam menatap deka tanpa berkedip,bukankah mereka yg membuat anaknya manangis.

"Salahkan dirimu yg membuat ku kaget!"

Jawab David Tidka kalah sarkas,mereka tentu saja tidak merasa takut,apalagi mereka sudah berteman dari dulu,sehingga antara David dan anta tidak ada rasa canggung sedangkan Azel tentu saja sama dengan ayahnya.

"Kaget apanya?aku kan sudah bilang ini anakku"jawab anta tak mau kalah.

"Papa..pulang adek mau pulang hiks"
Tangisan deka mulai sedikit teredam karena lelah dari tadi menangis.
Bukan tanpa sebab dirinya menangis,saat hampir ingin tertidur tiba2 dirinya dikagetkan oleh suara menggema dari orang2 yg tidak dikenalnya.
Apa lagi kalua deka tidak bisa di bentak,di jahili Jaden saja dirinya sudah menangis kejer apa lagi di bentak.

"Nanti kita pulang ok,sekarang saatnya makan siang,jangan nangis lagi"

Deka mulai berhenti menangis dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang papa.

Anta menelfon sekretarisnya agar membelikan makanan untuk 4 orang dengan berbagai macam makanan.tidak lama makanan datang yg dibawakan oleh sekretaris nya.

Sedangkan David dan azel dari tadi hanya diam Tidak tau harus apa,melihat deka membuat mereka tidak bisa mengalihkan perhatian mereka.

"Apa kalian tidak mau makan,jika tidak tidak membuatku rugi"
Sungguh terlalu sekali basa basi bapak anta yg satu ini.

"CK pelit"jawab azil membuat anta hanya acuh sambil mengambilkan makanan untuk deka.

David dan azil juga ikut makan  sesekali melihat deka yg makan sedikit berantakan,namun itu terlihat lucu.

"Udah gk mau lagi adek mau yg itu"

Baru Lima suapan nasi yg masuk kemulut deka,namun anak itu sudah menolak,dan menunjuk makanan yg ada di piring milik azil.yaitu spaghetti carbonara yg terlihat menggiur untuk deka.

"Habisin ini dulu baru makan itu"

"Gk mau gk mau,maunya yg kayak Abang itu"
Tunjuk deka kepada azil,sedangkan azil yg mendengar deka memanggilnya Abang menyungging kan senyuman di bibirnya walaupun hanya senyuman tipis.

"Sini Abang suapin"
Ujar azil tiba2 membuat David dan anta menatapnya bingung,tumben tu kulkas mau susah2 apa lagi kepada sosok kecil yg baru di temui ya ini

"Papa?"
Deka menatap anta seakan meminta izin,anta yg dapat membaca gerak gerik deka tentu saja mengangguk.
Lagi pula melihat azil yg dekat dengan anaknya membuatnya sedikit paham,bahwa azil tidak akan dekat dengan orang2 yg tidak di kenakannya kecuali dirinya menyukai orang tersebut.bukan apa tapi suka dengan kata lain.semenjak mamanya meninggal meninggalkan dirinya bersama sang papa,membuat azil menjadi pemuda yg tertutup,namun kali ini saat melihat deka membuat azil sedikit terbuka,hanya kepada deka!.

David pun juga sama baru deka yg bisa membuat anak di gunanya itu tertarik.

Deka langsung berjalan ke arah seberang meja dimana azil duduk di samping sang papa.
Walaupun malu2 deka tetap duduk di samping azil demi makanan yg terlihat enak itu,deka rela kok walau sedikit malu2.
Lagi pula deka jarang memakan makanan yg berbentuk mie tersebut, karena tidak diperbolehkan terlalu sering.

adekaelo zilvan(✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang