Menjadi pelayan Anya bukanlah hal yang buruk. Buktinya seharian ini, Yura hampir tidak melayani gadis itu. Setelah mendampinginya diacara penyambutan raja Zhaoram tadi, ia terus diberi kebebasan sampai saat ini.
Hari sudah larut malam. Hari pertama ia tinggal di istana, membuatnya kesulitan untuk tidur. Yura memilih berjalan keluar di dekat taman istana. Obor-obor berjajar rapi di sepanjang tepian kolam. Pohon-pohon kecil juga berbaris rapi menghiasi taman ini.
"Sampai kapan aku harus seperti ini?" Yura menghirup udara dan menghembuskannya perlahan. Ia menatap rembulan diatas sana seraya berjalan pelan dijalan setapak yang ada ditepian kolam.
Yura melihat kesekeliling, tidak ada prajurit yang mengawas disini. Ia memberanikan diri untuk merubah warna manik matanya. Garis telapak tangannya yang awalnya berwarna biru, langsung berubah seperti semula. Hanya urat biasa layaknya tangan manusia.
"Ibu, aku merindukanmu."
Yura memainkan kerikil kecil ditanah dengan kakinya. Ia mulai merindukan sosok Shini. Jarak yang paling berat memang dimenangkan oleh mereka yang terpisah oleh alam yang berbeda. Jika hanya pisah benua, ataupun bahkan planetpun, masih ada peluang untuk mereka bertemu kembali. Namun, jika alam. Apalagi, alam yang sangat tidak bisa dideskripsikan seperti yang Yura alami ini. Benar-benar membuatnya merasa seperti makhluk yang malang.
'guk'
'guk..guk guk'
Kemurungan Yura disadarkan oleh gonggongan seekor anjing kecil berwarna putih dari arah depannya. Tubuhnya yang mungil serta suara yang lucu itu membuat Yura gemas. Ia menjongkokkan tubuhnya berniat mengelus anjing itu.
'guk! guk guk!'
'rrrr'
Namun anehnya, anjing itu terus menggonggong dan mengerang kearahnya. Perlakuan anjing itu sontak membuat dahi Yura berkerut. Ia melihat arah mata anjing itu dengan teliti.
Mungkinkah karena mataku?~ tanya batin Yura. Anjing itu nampak tidak senang melihat mata abu-abu milik Yura.
Benar saja, anjing itu langsung menerima elusan Yura saat ia mengubah kembali manik matanya berwarna biru.
Hewan saja tidak bisa menerima keberadaanku~ sedih Yura semakin menambah kemurungannya.
Yura mengangkat sebelah sudut bibirnya. Ia kembali merubah manik matanya berwarna abu-abu untuk melihat reaksi anjing itu. Namun siapa sangka, anjing itu langsung melompat dan menerkam bahunya.
Yura langsung menghindar, dan melangkah mundur. Ia berusaha melepaskan tubuh anjing itu dari bahunya. Bukannya lepas, anjing itu malah mengigit tangannya.
"Shh, tenanglah. Aku tidak seburuk yang kau lihat." Yura tetap berusaha melepas anjing itu tanpa menyakitinya.
Namun ia langsung jatuh kedalam kolam saat menghindari terkaman anjing itu pada wajahnya. Wajah adalah aset berharga. Untungnya Yura masih sempat melempar anjing itu jauh agar tidak ikut jatuh bersamanya.
Seseorang yang sejak tadi memperhatikan dari kejauhan, langsung berlari saat melihat seseorang jatuh kedalam kolam.
Kolam ini sangat dalam, keahlian renang Yura benar-benar buruk. Dengan kepalanya yang kadang tenggelam kadang muncul, Yura bisa melihat seseorang sedang berlari dan berniat terjun kearahnya. Sontak Yura langsung merubah manik matanya menjadi seorang Virtuous.
Kekuatan Yura terkuras banyak akibat menahan dirinya agar tidak tenggelam total. Utungnya seseorang dengan sigap menggapai pinggulnya dan membawanya ketepian.
Mata Yura yang dipenuhi air tidak bisa melihat jelas wajah orang yang tepat didepannya ini. Yang jelas orang ini adalah laki-laki. Yura langsung mengusap air diwajah dan matanya keras. Namun betapa terkejutnya ia saat mendapatkan orang itu adalah pangeran Gyorbion.
KAMU SEDANG MEMBACA
X A V I E R A || The Hidden Amalgamous
FantasíaYura mengalami hal yang tak terduga. Ia merasakan suatu hal yang mereka sebut dengan kematian. Peristiwa itu tepat terjadi saat ia baru saja menginjak usia 18 tahun. Namun siapa sangka, ia kembali bangun. Tapi anehnya ini bukanlah alam yang ia tempa...