The Letter for Xaviera

111 28 7
                                    

Hari telah menjelang siang. Ratu Qiella dan Gyorbion telah rapi dengan pakaian khas bangsawan Virtuolax. Mereka nampak sedang menunggu kedatangan seseorang.

"Jangan melamun, Gyor."

Gyorbion tersentak dari lamunannya. Kemudian melemparkan ratu Qiella senyum tipis kaku. Pikirannya sangat kacau sekarang.

"1 bulan itu terlalu lama untukmu."

Kalimat yang ratu Qiella berikan itu membuat pikirannya semakin kacau. Tubuhnya memang berdiri tegap, namun batinnya ingin sekali ambruk. Keputusan ratu Qiella mempercepat pernikahannya dengan Eressa adalah masalah utama. Entah apa yang membuat wanita itu mengingkari kesepakatan yang mereka buat sebelumnya, Gyorbion tidak tahu pasti. Kemungkinan besar kabar saat ia sedang mencari gadis itu terdengar sampai pada ibunya itu.

Hari ini ratu Qiella mengundang keluarga besar Eressa untuk merundingkan hal itu. Keputusan tiba-tiba itu tentu saja membuat Gyorbion panik, namun ia tak berdaya. Keputusan ratu Qiella tidak bisa diganggu gugat sama sekali.

Beberapa kereta mewah bercorak daun wiel telah tiba. Gyor bisa melihat raja Equard dan ratu Iria turun. Ada juga rombongan nyonya Binel dan nyonya Clei yang merupakan sepupu dari ratu Iria. Pakaian mereka sangat glamor dan mewah khas bangsawan Docilex.

"Selamat datang ratu Iria."

"Selamat datang yang mulia Equard."

Ratu Qiella dan Gyorbion menyambut hangat dua orang penting itu. Raja Moreem tidak ada di istana, ia sedang berada diluar mengurus tali kerja sama dengan negeri-negeri tetangga. Jadi Gyorbion-lah yang menggantikan posisi ayahnya.

"Ratu Qiella." Sapa nyonya Binel dan Clei bersamaan. Merekapun saling berpelukan satu sama lain.

"Lama sekali tidak bertemu nyonya binel, nyonya Clei. Kalian terlihat sangat cantik." Pujian-pun mulai keluar dari mulut ratu Qiella. Mereka sama sekali tidak kaku satu sama lain. Karena mereka termasuk dalam lingkup yang sama di bidang sosialita. Saat pesta teh atau semacamnya, mereka biasa berkumpul satu sama lain. Memamerkan putra-putri mereka.

"Ayo, silakan masuk." ratu Qiella mempersilakan tamunya masuk kedalam aula besar. Berbagai jamuan dan kudapan juga sudah disediakan.

Namun tiba-tiba seorang prajurit datang menghampiri ratu Qiella saat ia baru saja ingin melangkahkan kakinya kedalam aula.

"Maaf yang mulia ratu."

Ratu Qiella mengangkat sebelah tangannya untuk menjedakan kalimat prajurit itu. Kemudian beralih menatap rombongan dari Docilex.

"Sepertinya saya ada urusan sedikit. Tak lama. Mohon kepada raja dan ratu untuk masuk dulu. Nyonya Binel dan Clei juga silakan masuk dulu berbincang dengan Gyorbion dan Eressa didalam."

"Baiklah, lanjutkan saja yang mulia. Kami tidak akan sungkan." Jawab ratu Iria seraya tersenyum manis. Kecantikan ratu Iria membuat siapa saja kagum.

Mereka masuk kedalam aula diikuti oleh Gyorbion dan Eressa. Anya yang juga baru datang langsung masuk ikut bergabung. Ratu Qiella mengarahkan dagunya kearah lorong kemudian pergi kesana diikuti prajurit itu.

____________________

Setelah menghabiskan waktu dengan Farhes, sekarang Yura kembali kedalam kediamannya. Anya sibuk di aula, putri negeri Virtuolax itu membebaskan dirinya dari tugas.

"Apa ini?"

Kotak kecil berwarna hitam ditangan Yura itu terlihat sedikit usang dan berdebu. Ia membuka perlahan kotak itu. Ada gulungan kertas kecil dan sebuah benda berbungkus kain hitam yang ia tidak tahu apa isinya.

X A V I E R A || The Hidden AmalgamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang