First Time

174 32 5
                                    

Menghabiskan malam dengan beberapa gelas anggur memanglah menyenangkan. Semalam Anya membawa beberapa botol anggur untuk mereka nikmati berdua. Pertama kalinya mencoba minuman seperti itu membuat Yura melupakan semuanya sejenak. Gadis itu masih terlelap dalam tidurnya meskipun mentari sudah bersiap keluar dari persembunyian.

Gadis itu menggeliat dan memeluk seseorang yang ada disampingnya yang ia kira Anya. Namun ia merasa agak aneh, kenapa dada Anya terasa sangat datar. Dengan perlahan, Yura membuka matanya.

Sejak kapan Anya ganti baju?

Yura mengerutkan keningnya saat melihat baju merah pekat dari orang yang ia peluk itu. Kepalanya sangat ngilu akibat terlalu banyak meminum anggur semalam. Ia bahkan tidak bisa mengingat sedetik momen yang terjadi malam tadi. Anggur itu benar-benar menghilangkan ingatannya.

"Senyaman itukah tubuhku?" tanya orang itu saat melihat kepala Yura sudah menempel di dada bidang miliknya. Ia juga nampak baru sadar dari tidur lelapnya.

Yura sedikit menjauhkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik suara serak itu. Suara itu sepertinya bukanlah suara Anya. Apakah ini semua adalah efek anggur yang ia minum semalam? Masih berhalusinasi?

Dengan tangan masih melingkar ditubuh orang itu. Yura sempat memandang kagum dengan wajah orang dihadapannya ini. Lekuk wajahnya yang sangat simetris, rahang yang begitu gagah, hidung mancung, alis tebal, bulu mata yang begitu lentik, garis matanya pun sangat menawan, iris mata merahnya yang indah. Tunggu! Merah?

Yura langsung melebarkan matanya saat sadar siapa pemilik wajah itu. Refleks ia melepaskan pelukannya dan mendorong keras tubuh orang itu hingga jatuh kelantai. Ia langsung memeriksa pakaiannya sigap. Untungnya masih lengkap.

"Kenapa kau disini?!" teriak Yura.

"Shh, hanya kaulah yang berani melakukan ini padaku." keluh orang itu sambil berusaha bangun dan memegang pinggangnya yang sakit.

"Kenapa kau tidur di ranjangku?"

"Kau tidak ingat? Semalam?" tanya orang bernama Zaeris itu seraya merapikan jubah merah hitamnya.

#Flashback on

Zaeris kembali menyusup ke negeri Virtuolax. Ia bisa leluasa memasuki istana negeri ini tanpa membunuh. Kekuatannya semakin hari semakin kuat sehingga ia bisa menyamarkan dirinya agar tidak bisa dilihat oleh para penjaga istana. Namun langkahnya terhenti saat melihat seorang gadis keluar dari ruangan yang ia tuju. Gadis itu berjalan sempoyongan seraya meraba dinding asal untuk menyeimbangkan jalannya. Mulutnya juga tak berhenti berkicau. Tidak lama, ada beberapa dayang yang membantunya pergi. Sepertinya dia adalah orang penting di negeri ini.

Pintu ruangan yang Zaeris tuju itu sudah tertutup rapat. Namun dengan kekuatannya yang sangat dahsyat, menembus pintu itu adalah hal yang sangat sangat mudah.

Saat baru memasuki ruangan itu, tatapan Zaeris jatuh pada seseorang yang sedang duduk dilantai dengan tubuh bersandar pada ranjang tidurnya. Orang itu sedang menunduk seraya memainkan botol anggur yang ada ditangannya. Zaeris mengalihkan pandangannya kesekeliling, ada beberapa botol anggur yang berserakan.

Zaeris mengjongkokkan tubuhnya didepan Yura. Bibir merahnya seketika terangkat saat melihat tingkah konyol orang dihadapannya ini. Ia berniat mengambil alih botol itu dari tangan Yura. Namun aksinya terhenti saat gadis itu tiba-tiba memegang tangannya. Gadis itu menegakkan kepalanya dan menatap lekat mata merah milik Zaeris.

"Iblis laknat," racau Yura seraya menyentak tangan Zaeris.

Yura berusaha untuk bangkit, namun kepalanya sangat pusing. Otaknya juga tidak bekerja dengan baik. Alhasil tubuhnya sempoyongan dan hampir saja ambruk. Untungnya Zaeris dengan sigap meraih tubuh Yura kedalam lingkaran tangannya.

X A V I E R A || The Hidden AmalgamousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang