~Jakarta, 5 September 2015~
"Hei!"
Gadis berseragam SMA yang merasa pundaknya ditepuk itu membalikkan badan, tersenyum pada gadis yang tengah mengatur napasnya itu. Ah, ia seakan-akan dikejar oleh kucing hutan besar yang siap memangsanya.
"Desi, lo kenapa?" tanya gadis berhijab putih itu heran sembari membenarkan letak jilbab segi empatnya.
Manis sekali ...
"Buku lo! Astaga, makasih banget, ya, udah mau bagi-bagi contekan! Sumpah, gue gak ngerti banget!" tutur Desi cepat.
"Masama, Beb. Santai aja sama gue, yang penting traktir es teh-nya jam istirahat, ya!" kekeh Si Gadis.
"Oh, selow, mah, kalo itu!" sahut Desi.
Brak!
"Gue juga mau liat!" ujar seorang laki-laki sembari menggebrak meja gadis berhijab putih.
Sudut siku-siku terbentuk di kening gadis itu, "Heh! Kalo mau sesuatu itu baik-baik, dong! Jangan asal gebrak kayak preman pasar aja,"
"Iya, iya, bawel, ah! Keburu Bu Inggit dateng," cowok itu menarik kursi di depan Si Gadis, lalu mengambil buku gadis itu secara sepihak.
Sret! Gadis berhijab putih itu mengambil kembali buku tebalnya, "Nggak!"
"Eh, Si Desi lo kasih liat aja, kenapa gue enggak?" tanya Si Cowok sedikit kesal.
"Khusus elo, itu dikecualikan. Gue gak mau buku gue ternodai oleh kulit lo. Lagian lo itu rese' banget!" gerutu gadis berhijab putih itu.
"Wah, wah, musuh bebuyutan mukai bertengkar, guy's," kekeh Desi, diikuti beberapa teman lainnya.
Cowok itu mendengus, melirik dengan smirk nakal yang ia miliki.
Ah, tampan ...
"Baiklah, baiklah," cowok itu mengangkat tangannya, mundur secara perlahan, "Sorry, gue ganggu,"
Wah, ada angin apa cowok ganteng tapi rese' itu meminta maaf? "Ya, baguslah,"
"Tapi ..." cowok itu menggantungkan kalimatnya.
Set!
Gadis berhijab putih gelagapan. Cowok usil itu baru saja mengambil tas dukung milik Si Gadis dan membawanya ke depan kelas.
"Heeei!" seru gadis itu geram. "Balikin tas gue!"
"Wah, guy's! Kita obrak abrik isi tas cewek, kepoin apa aja yang dia bawa," ujar Si Cowok iseng.
"Eh! Jangan rese', deh! Balikin tas temen gue!" ucap Desi.
"Tau! Ngeselin banget, sih?" tambah anak kelas perempuan lainnya.
"Gas! Gas! Para cewek rempong!" seru anak laki-laki di kelas.
"Ayo! Bongkaaar! Bongkaaar!" kompol anak laki-laki lainnya
"Ih, siniin! Balikin, gak?!" kesal gadis berhijab putih itu sembari berusaha menggapai tas-nya dari tangan Si Cowok.
"Weh, santai! Kita cuma mo kepoin isi tas cewek, kok!" tawa Si Cowok yang kini sudah berdiri di atas kursi.
Gadis berhijab putih itu tampak kesal. Ia tidak bisa menggapai tasnya yang dibawa Si Cowok ke sana kemari. Cowok superaktif yang selalu iseng dan jahil itu kini membuka resleting tas gadis itu, mengeluarkan beberapa benda yang menjadi jimat para kaum Hawa.
"Ada bedak, guy's!" seru cowok itu usil sembari mengeluarkan bedak bagi dari tas kecik.
Gadis berhijab putih itu tampak kesal sembari sesekali berusaha menggapai tasnya, "Balikin, gak?!
"Lipstik, pensil alis ..." Si Cowok mengeluarkan satu persatu alat make up itu, "Eh, apa ini?"
Semburat merah muncul di pipi putih gadis berhijab itu. Ah, cowok itu benar-benar akan mempermalukannya dengan mengeluarkan benda itu dari tasnya.
"Eh, benda keramat cewek itu!" tawa siswa laki-laki lainnya.
"Keramat? Kayak keris pusaka gitu, ya?" tawa Si Cowok.
Duagh!
"A-aduh!" ringis Si Cowok ketika kakinya dipukul keras oleh gadis itu, "Oi! Apaan, sih?"
"Balikin tas gue!" seru Si Gadis yang sudah di ambang malunya.
"Ya udah," sahut Si Cowok akhirnya.
Ah, kapan cowok itu akan tobat dari keusilannya, sih? Hari demi hari kian mengesalkan jika cowok cakep namun rese' itu kumat.
"Nih, ambil!" seru cowok itu sembari menggantungkan tas Si Gadis di baling-baling kipas angin.
"Eh, jangan!" seru gadis berhijab putih itu kesal.
Hup! Cowok itu melompat ke lantai, berlari dan menghidupkan kipas angin sehingga membuat tas Si Gadis yang tersangkut ikut berputar.
"Hahaha!" tawa teman sekelas.
Si Cowok ikut tertawa, namun wajahnya berubah ketika gadis berhijab putih itu mengejarnya sembari membawa sapu kelas.
"Ryza El Addraff! Jangan kabur!" seru gadis itu kesal.
Brak!
"Eh, eh! Gila, sakit! Faura Avyra, stop!" pinta Si Cowok.
Duagh!
Cowok itu berlari keluar kelas, berusaha menghindari kejaran gadis berkerudung putih yang terlihat sangat kesal.
🌸🌸🌸
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Avyra
Romance~°°~ Memangnya menikah hanya untuk balas dendam? Entah apa yang ada di pikiran Faura Avyra ketika ia menyetujui perjodohan yang dilakukan Si Abah. Kehidupan Avy berubah 180°! Suami yang lemah lembut plus sopan santun di depan orang tuanya itu hanyal...