Pembaca yang baik akan meninggalkan vote, komentar serta saran untuk motivasi author^^
Jangan lupa follow akun ini juga, ya!
23-7-2021
Jum'at
🌸🌸🌸
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~19.00 WIB~Aku menapaki kaki pada dapur kediaman Addraff yang cukup memukau. Tak kecil namun juga tak terlalu besar. Mbok Buni terlihat tengah memasak hidangan bersama dua orang perempuan lain yang kukenal dengan sebutan Mbak Lala dan Mbak Yuna. Dan kalian harus tau, masakan mereka bertiga benar-benar ... Beuh, enak sekali!
"Malam, Mbok Buni, Mbak Yuna dan Mbak Lala juga," senyumku.
"Pagi, Non Avy," sapa Mbok Buni ramah.
"Waaah, istrinya Mas Addraff!" seru Mbak Yuna senang.
Aku hanya tersenyum, "Avy bantu, ya?"
"Aduh, Non. Nggak usah, gapapa," ucap Mbak Lala.
"Jangan gitu ... Aku sekalian mau bikin masakan buat Ryza juga," ujarku sembari membuka kulkas, mengambil beberapa bahan yang kubeli dengan Ryza sebelumnya.
"Den Eja request masakan apa, Non?" tanya Mbak Lala dengan mata yang fokus pada pekerjaannya.
"Masakan yang pedes-pedes," jawabku mengupas kulit kentang.
"Wah, Den Eja emang suka banget sama pedes, tapi orang-orang di rumah ini gak satu lidah sama Den Eja, terlebih lagi Kakek Syahrul," jelas Mbak Yuna, persis seperti apa yang dikatakan Ryza sewaktu di mall.
Waduh, lidahku tanpa rasa pedas jadi hambar rasanya. Mana bisa aku tidak mencolet sedikit sambal sebagai pelengkap makan. Bahkan di rumahku, sambal adalah hal wajib yang harus ada di setiap makan. Kadang saja aku makan nasi dengan lauk sambal dan kerupuk saja, dan itu sudah--ah, nikmat!
Ya sudah, masak dulu ...
🌸🌸🌸
~19.30 WIB~
Ryza menggaruk belakang kepalanya, menatap heran pada tumpukan file di layar komputernya itu. Yang benar saja, ia baru dua hari tidak masuk kantor tapi kenapa Rey mengirim begitu banyak pekerjaan yang tertunda? Seharusnya hari libur kerjaan ikut libur, dong. Hah, mungkin Rey sudah malas meng-backup pekerjaan atasannya itu.
Kruuuk ...!
"Laper," gumam Ryza. "Liat kerjaan gini nambah laper,"
Cowok itu bangkit, meninggalkan segunung pekerjaan itu dan menelusuri jalan hingga menapak pada lantai bawah. Keluarganya sudah mengumpul di ruang makan, bersiap untuk menyantap makanan yang telah disajikan.
"Malam," sapa Ryza sembari menarik kursi.
"Malam, Sayang," sahut Mama Iin tersenyum.
"Ryza, istrimu mana?" tanya Kakek Syahrul yang baru datang.
Oh, iya! Sampe lupa punya bini ...!
Ryza menoleh ke kanan dan kiri. Sepertinya pertanyaan Kakek Syahrul sudah terjawab dengan datangnya diriku bersama Mbak Lala untuk menghidangkan lauk terakhir.
"Nak Avy, makanlah bersama di sini," ujar Kakek Syahrul.
Aku hanya mengulum senyum dan mengangguk. Kini aku mengambil tempat duduk tepat di sebelah Ryza. Satu persatu dari keluarga Addraff itu mengambil porsi nasi dan lauk yang diinginkan. Hah, ada berapa macam lauk di atas meja itu? Mungkin sekitar tujuh sampai delapan lauk dan semuanya benar-benar menggugah selera. Beuh, kalau di rumah mungkin hanya ada satu sampai tiga lauk saja, bahkan kadang hanya ada nasi saja jika ibu malas belanja ke pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avyra
Romance~°°~ Memangnya menikah hanya untuk balas dendam? Entah apa yang ada di pikiran Faura Avyra ketika ia menyetujui perjodohan yang dilakukan Si Abah. Kehidupan Avy berubah 180°! Suami yang lemah lembut plus sopan santun di depan orang tuanya itu hanyal...